SAMARINDA - Berbagai tayangan di sejumlah televisi dan radio, berdampak kurang baik bagi perkembangan dan pertumbuhan mental anak dan remaja, sehingga perlu upaya semua pihak, khususnya para orang tua bisa memberikan bimbingan dan arahan kepada anak dan remaja untuk memilih tayangan yang sehat, mencerdaskan dan mendidik.
Demikian juga bagi perusahaan penyiaran, baik televisi maupun radio berupaya untuk membuat program siaran dan tayangan yang bermuatan positif bagi tumbuhkembangnya mental anak dan remaja di Indonesia.
“Jangan hanya mengejar rating dan pendapatan saja, kemudian mengorbankan fungsi sosial, sebagai salah satu lembaga yang bertanggungjawab mendidik masyarakat ke arah yang lebih baik,” kata Sekprov Kaltim, Rusmadi, disela-sela pengisian materi untuk imbauan masyarakat bersama jajaran Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kaltim, di Raung Kerja, Rabu (24/2).
Dalam kesempatan itu Rusmadi mengimbau kepada seluruh masyarakat dari berbagai kalangan di Kaltim untuk menumbuhkan kesadaran kepada anak-anak dan remaja agar dapat memilih tayangan atau program televisi dan radio yang sehat, cerdas dan mendidik.
"Mari lindungi anak kita dari tayangan televisi dan program radio yang tidak sehat dan tidak mendidik, adukan ke KPID Kaltim jika menemukan program siaran yang tidak sehat, tidak mendidik dan provokatif," katanya
Menurut dia program radio atau tayangan televisi pada perkembangan saat ini menampilkan siaran beragam. Bahkan, terdapat program yang berdampak negatif kepada anak-anak yang akhirnya ditiru, misalnya tingkah laku dan bahasa yang terkadang tidak seimbang dengan usia anak dan budaya Indonesia.
"Jadi, pilihlah tayangan yang cocok untuk anak anda sesuai dengan usia dan lindungi keluarga dari tayangan program televisi yang tidak mendidik, apalagi yang jelas-jelas berpengaruh buruk bagi pertumbuhan mental anak," tegas Rusmadi.
Terdapat sejumlah cara cerdas dalam memilih tayangan televisi diantaranya dengan memperhatikan simbol pada setiap program di televisi berdasarkan kategori usia penonton yang layak menyaksikan tayangan itu yakni semua umur (SU), dewasa (D), remaja (R), bimbingan orang tua (BO), anak (A).
"Namun, akan lebih baiknya jika anak selalu didampingi orang tua ketika menyaksikan tayangan televisi. Karena itu saya mengajak seluruh masyarakat Kaltim untuk memilih program-program siaran yang sehat cerdas dan mendidik," katanya.
Dari sejumlah media massa yang ada di Indonesia masih tidak dimanfaatkan dengan baik untuk pendidikan. Salah satunya adalah pesatnya perkembangan dunia infotaiment di sejumlah televisi. Berita seputar gosip, tayangan bombantis yang dimulai dari isu, gosip hingga mistik lebih banyak ditayangkan dibandin acara yang mendidik.
Selain berita infotaiment juga ada masih ada tayangan sinetron yang tidak mendidik karena rata-rata sinetron di Indonesia bercerita tentang perselingkuhan, percintaan dan perebutan harta yang berujung pada kekerasan. (rus/es/humasprov).
19 Desember 2019 Jam 21:58:09
Pendidikan
07 Maret 2019 Jam 19:19:02
Pendidikan
22 April 2015 Jam 00:00:00
Pendidikan
01 Maret 2016 Jam 00:00:00
Pendidikan
25 November 2014 Jam 00:00:00
Pendidikan
27 Februari 2014 Jam 00:00:00
Pendidikan
21 Maret 2023 Jam 18:07:56
Gubernur Kaltim
21 Maret 2023 Jam 18:00:13
Administrasi Pembangunan
21 Maret 2023 Jam 17:54:22
Gubernur Kaltim
20 Maret 2023 Jam 22:54:58
Gubernur Kaltim
20 Maret 2023 Jam 22:23:52
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
18 Mei 2015 Jam 00:00:00
Agama
13 Agustus 2014 Jam 00:00:00
Pemerintahan
24 Januari 2023 Jam 06:29:01
Gubernur Kaltim
28 Mei 2014 Jam 00:00:00
Agama
14 Juni 2018 Jam 19:17:54
Siaran Pers