Kalimantan Timur
Membangun Mahulu Menjadi yang Terdepan

Kunjungan Jurnalistik ke Mahakam Ulu (2)

 

Berbagai keterbatasan sarana dan prasarana tidak menyurutkan perjuangan jajaran Pemkab dan seluruh warga Mahulu yang mencapai 28 ribu jiwa untuk bekerja keras dan cerdas, guna percepatan pembangunan di segala bidang dengan target terciptanya beranda negara yang seimbang dengan negara tetangga Malaysia.

Dengan usianya yang baru 15 bulan, kabupaten yang dipimpin MS Ruslan selaku Penjabat Bupati Mahulu, terus berbenah untuk mencapai kemajuan maksimal dengan memanfaatkan berbagai peluang dibalik keterbatasan yang ada.

“Harus disadari pendirian DOB Mahulu yang baru berusia sekitar 15 bulan ini, harus bekerja dari nol, dimana sejumlah sarana penunjang serta kebutuhan dasar penduduk umumnya belum ada, kalaupun ada sangat terbatas,” kata Ruslan di hadapan sejumlah wartawan yang melakukan Kunjungan Jurnalistik baru-baru ini.

Harus diakui tidak mudah untuk membangun kawasan yang minim sarana dan prasarana ini. Namun dibalik itu semua, jajaran Pemkab, dengan dukungan seluruh warga Mahulu harus merasa bangga karena dipercaya dan terpilih menjadi orang-orang yang berada di garis depan untuk menjaga martabat dan kehormatan bangsa di beranda negara.

Mahulu kini memang bisa dikatakan masih terbelakang, namun nantinya harus mampu menjadi yang terdepan, bukan hanya dipandang dari sisi lokasi tetapi juga terkemuka dari sudut pembangunan dan kesejahteraan rakyat, sehingga mampu bersaing dengan negara tetangga.

Melalui semangat tersebut, MS Ruslan berserta seluruh jajaran Pemkab Mahulu dalam satu tahun terakhir, berupaya menyusun program kerja dengan memanfaatkan anggaran yang mencapai Rp900 miliar.

“Dalam satu tahun terakhir ini, kita memang sedang menyusun program kerja yang diharapkan mampu memberikan dampak signifikan terhadap perubahan kawasan, khususnya yang berada di Ibukota Kabupaten Mahulu, serta membangun jalan dari Kecamatan Tering di Kutai Barat ke Long Bagun serta ke dua kecamatan lain, yakni Long Apari dan Long Pahangai,” ujarnya.

Selain itu daerah paling bungsu di Kaltim ini juga akan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, berupa pemenuhan sarana air bersih yang hingga kini belum ada, serta penerangan listrik yang saat ini baru terpenuhi enam jam agar bisa tersedia 24 jam, sehingga mampu menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Guna memenuhi kebutuhan tersebut, Pemkab Mahulu bekerjasama dengan PT PLN serta sejumlah pihak terkait, telah mengadakan mesin pembangkit listrik (generator set/genset) berkapasita 500 KVA. Sehingga diharapkan penerangan listrik di daerah ini bisa terpenuhi 24 jam.

“Kita targetkan pada Desember atau sebelum perayaan Natal tahun ini, pemenuhan penerangan listrik di daerah ini sudah 24 jam, sehingga kegiatan ekonomi masyarakat kian bergairah,” kata Ruslan.

Sementara itu untuk memenuhi kebutuhan penerangan listrik di sejumlah kawasan yang belum dilengkapi jaringan listrik, misalnya di Long Pahangai dan Long Apari akan diatasi melalui pemenuhan  energi listrik tenaga surya. Disamping juga sedang menjajaki pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), dengan memanfaatkan sejumlah aliran sungai berarus deras, sehingga mampu memberikan penerangan listrik murah.

Terkait pemenuhan sarana infrastruktur jalan, selain jalan utama menghubungkan dengan Kabupaten Kutai Barat, Pemkab Mahulu juga telah menyusun perencanaan untuk membangun jalan di sejumlah desa sebagai kegiatan prioritas.

Daerah ini memang memprogramkan kegiatan pembangunan dengan sistem obat nyamuk bakar, yang dimulai dari kawasan pinggiran. Yakni dengan memperkuat sarana dan prasarana di pedesaan atau kampung dilanjutkan ke kawasan perkotaan, dengan memanfaatkan berbagai potensi kawasan sehingga mampu menompang  pertumbuhan ekonomi daerah.

“Terus terang saja, kita sangat berhati-hati dalam perencanaan pembangunan, sebagai upaya mengantisipasi kemungkinan terjadinya masalah di tengah jalan dan berdampak terganggunya kegiatan pembangunan,” kata Ruslan.

Menyinggung tentang pelayanan kesehatan, Ruslan mengatakan dengan mengoptimalkan sejumlah Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Puskesmas Pembantu (Pustu) melalui penambahan sarana dan prasarana penunjang medis yang lebih baik.

Bahkan salah satu Puskesmas di Ujoh Bilang, dijadikan Rumah Sakit (RS) Mini yang pelayanannya setara dengan RS Pratama. Dengan harapan, masyarakat bisa menikmati layanan kesehatan yang optimal dan memadai. Saat ini juga disiapkan lahan yang sedang dalam pematangan untuk pembangunan RS Pratama yang letaknya sekitar tiga kilometer dari Ujoh Bilang.

Tidak hanya itu, Pemkab juga merencanakan pembangunan dengan tetap mengedepankan pelestarian lingkungan. Salah satu contohnya adalah ketika daerah ini merencanakan pembangunan perkantoran pemerintahan di kawasan Gunung Batu Ayau seluas 950 hektare yang terletak sekitar tujuh kilometer dari Ujoh Bilang.

Gunung Batu Ayau merupakan kawasan hutan. Dari luasan 950 hektare, 450 hektare diantaranya akan dimanfaatkan untuk sarana perkantoran dan sisanya akan tetap dipertahankan seperti semula, sehingga tercipta kawasan perkantoran sebagai pusat pemerintahan yang berada di tengah hutan yang asli.

“Dengan upaya ini kita akan menciptakan kawasan perkantoran yang benar-benar hijau karena berada di kawasan hutan yang masih asli, sehingga kondisi alam tetap terjaga dan kita tetap bisa beraktifitas menjalankan pemerintahan dengan baik,” ujarnya.

Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan sarana komunikasi bagi warga setempat, Pemkab Mahulu juga telah menjalin kerjasama dengan PT Telkomsel untuk mengoptimalkan sejumlah menara tower yang telah dibangun di Long Apari, sehingga masyarakat bisa memenuhi kebutuhan komunikasi dengan lancar.

Hal ini menjadi salah satu prioritas karena dampaknya sangat signifikan terkait kecepatan tukar menukar informasi dari kawasan perbatasan yang kini dijaga anggota TNI dari Batalion Bukit Barisan.

Terkait dengan pelayanan pendidikan, Pemkab Mahulu terus berupaya meningkatkan layanan tersebut. Salah satunya meningkatkan status sekolah swasta menjadi sekolah negeri dan membangun sekolah yang dilengkapi asrama untuk menampung anak-anak yang berasal dari Long Apari dan Long Pahangai, sehingga bisa sekolah hingga tingkat SLTA.

Pemkab juga sedang menyiapkan pendirian perguruan tinggi  yang disesuaikan dengan kebutuhan daerah, sehingga setelah lulus bisa berkarya untuk daerah. Selain itu juga menyiapkan beasiswa kepada pelajar dan mahasiswa yang jumlahnya mencapai 500 orang ditambah dengan 1.030 orang yang dibantu melalui program beasiswa Kaltim Cemerlang.

“Yang jelas pembangunan Mahulu dilakukan secara beriringan dalam segala bidang, terutama sejumlah hal yang berkaitan dengan kebutuhan dasar  masyarakat, sehingga kawasan ini akan cepat maju dan warganya sejahtera,” pungkasnya. (eko susanto/her/hmsprov/bersambung).

////FOTO :  Pj. Bupati Mahulu MS Ruslan (kemeja biru) menyerahkan cendera mata kepada Kabag Kehumasan Biro Humas & Protokol Setprov Kaltim Imanudin serta sejumlah wartawan media cetak dan elektronik.(fadli/humasprov)

 

Berita Terkait
Government Public Relation