Kalimantan Timur
Mencetak Petani Andal Melalui Program SLPHT

SAMARINDA – Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kaltim melalui Unit Pelaksana Teknis Teknis daerah (UPTD) Proteksi Hama Tanaman terus mencetak petani yang memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang penangan hama dan meningkatkan produksi padi melalui Sekolah Lapang Pengendali Hama Terpadu (SLPHT).
Hal itu dikatakan Kepala UPTD Proteksi Hama Tanaman, Ir. Alimuddin usai panen padi ubinan milik SLPHT di Kelurahan Makroman Kecamatan Sambutan, Samarinda, Senin (11/3).
Menurut Alimuddin, saat ini terdapat 180 unit SLPHT yang terbentuk sejak 1997, dengan jumlah alumni 4.500 orang dan  tersebar di seluruh kabupaten/kota di Kaltim,  terutama di berapa sentra-sentra pertanian padi di daerah ini.
“SLPHT adalah sekolah lapang yang mendidik petani setempat, terkait pengetahuan dan keterampilan yang didasarkan pada pemahaman dan keterampilan menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan hama terpadu dalam bududaya tanaman padi,” jelasnya.
Prinsip-prinsip yang diperhatikan oleh petani adalah budidaya tanaman sehat, pelestarian musuh alami dengan memperhatikan keseimbangan alam, pemilihan benih sehat dan mewujudkan petani sebagai ahli bagi diri dan kelompok sendiri.
Petani SLPHT juga diajarkan untuk mengolah bahan-bahan tanaman di sekitar lahan menjadi pupuk dan obat-obatan alami untuk menciptakan pertanian yang sehat tanpa pupuk kimia dan racun serangga.
Pertisida nabati yang dapat diolah menjadi musuh alami serangga pengganggu diantaranya, sereh, sambiloto, tambora, jengkol, kunyit, bawang, kemangi, dan lain-lain.
Petani alumni SLPHT di setiap kecamatan kelak akan menjadi cikal bakal regu pengendali hama, petani pengamat hama secara swakarsa, dan kelompok pos pengelola agen hayati, yang keberadaannya dilegalisir melalui surat keputusan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kaltim.
Secara nasional, intensitas serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada tahun 2012 berhasil ditekan hingga 3,7 persen dan di Kaltim intensitasnya dapat ditekan 4,7 persen dari target nasional sebesar 5 persen.
“Pada 2013, kehilangan produksi (losing product) nasional ditargetkan tidak lebih dari tiga persen.  Ini dilakukan dalam rangkan pengawalan pencapaian produksi 10 juta ton beras nasional pada 2014,” ujarnya.(yul/hmsprov).

////Foto : Hamparan sawah hasil kegiatan SLPHT untuk meningkatkan produktivitas gabah kering giling.(yuliawan/humasprov kaltim)
 

Berita Terkait
Government Public Relation