Kalimantan Timur
Menteri Bahlil Pantau Coal to Methanol di Bengalon

Kepala DPMPTSP Prov Kaltim by Tim DPMPTSP Prov Kaltim

SAMARINDA - Mewakili Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor, Kepala DPMPTSP Kaltim Puguh Harjanto menyambut kedatangan Menteri Investasi RI Bahlil Lahadalia. Menteri Bahlil datang ke Kaltim untuk melakukan peninjauan proyek strategis nasional fasilitasi gasifikasi batu bara menjadi metanol di Bengalon, Kutai Timur, Rabu 19 Januari 2022.

Menteri Bahlil disambut Puguh Harjanto di VIP Room Bandara Internasional SAMS Sepinggan Balikpapan.

"Dalam kunjungan tersebut Bahlil didampingi Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan, Imam Soejoedi, Staf Khusus dan Juru Bicara Menteri Investasi Tina Talisa, Dirjen Minerba Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin, Wakil Jaksa Agung RI Sunarta, serta Dirtipidter Bareskrim Polri Brigjen Pol Pipit Rismanto," ucap Puguh Harjanto, Kamis 20 Januari 2022.

Setiba di VIP Room Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan dan diterima Kepala DPMPTSP Puguh Harjanto. Kemudian rombongan langsung melanjutkan perjalanan melalui udara menuju PT Kaltim Prima Coal di Bengalon  menggunakan helikopter chopper EC 130 dan chopper AW 119 langsung mendarat di heliped Kawasan PT Kaltim Prima Coal. Menteri Bahlil diterima langsung Dirut KPC Ido Hutabarat. 

Rombongan melanjutkan kunjungan di tambang batu bara aktif di Pit Bengalon BC, serta menggelar rapat koordinasi Satgas Percepatan Investasi bersama Wakil Bupati Kutai Timur, Kajari Kutai Timur dengan PT AP dan PT KPC. 

"Salah satu agenda Menteri Investasi Bahlil Ke Bengalon Kutai Timur untuk memonitor dan koordinasi perkembangan coal to methanol," jelasnya.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyampaikan, sejalan dengan perintah Presiden Jokowi, bahwa hilirisasi harus segera dijalankan. Setiap PKP2B (Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara) yang akan diperpanjang harus memberikan sebagian alokasi untuk pembangunan Indonesia.

"Kita harus memastikan kebutuhan domestik terlebih dahulu. Jika batu bara yang dulu kita ekspor bahan baku padahal listrik domestik belum cukup, maka sekarang saatnya peduli terhadap kebutuhan lokal," jelas Menteri Bahlil. (jay/sul/adpimprov kaltim)

Berita Terkait
Government Public Relation