Kalimantan Timur
Menuju New Normal, Utamakan Budaya HBS


Kasus Positif Covid-19 di Kaltim Tambah 11, Sembuh 5

 

SAMARINDA - Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Virus Corona atau Covid-19 Provinsi Kaltim H Andi Muhammad Ishak menegaskan menuju kehidupan normal atau New Normal, maka budaya hidup bersih dan sehat (HBS) menjadi fokus utama yang harus diperhatikan seluruh masyarakat di Benua Etam Kaltim.

 

Artinya, untuk menuju kondisi kehidupan normal tidak mudah. Selain adanya budaya yang terbiasa dilakukan masyarakat untuk Pola HBS di lingkungan keluarga, lingkungan sekitar maupun di tempat kerja.

"Jadi, apabila kita mau menuju kehidupan normal. Maka pra kondisi wajib dilakukan. Yaitu bagaimana masyarakat bisa melaksanakan pola atau prilaku HBS. Pola ini menjadi kunci utama dalam menghadapi kehidupan normal yang baru," kata Andi Muhammad Ishak saat jumpa pers via Aplikasi Zoom Cloud terkait Penyebaran Covid-19 di Kaltim, Rabu (10/6).

 

Sebagai contoh budaya yang harus diikuti oleh masyarakat, yaitu masyarakat yang produktif dan konsisten mengikuti anjuran pemerintah atau protokol kesehatan. Mulai penggunaan masker ketika keluar rumah. Selalu rajin mencuci tangan menggunakan sabun atau handsanitizer. Sehingga masyarakat dapat mencegah penyebaran penularan tersebut.

 

Menurut Andi Ishak apabila anjuran pemerintah maupun protokol kesehatan diikuti masyarakat, kemudian kasus konfirmasi positif atau penularan Covid-19 tidak terjadi. Maka, bisa saja pemerintah melakukan pelonggaran dalam kehidupan normal. Tapi, jika masih bertambah kasus positif, tentu akan berat dilakukan pelonggaran menuju kehidupan normal. 

 

"Kuncinya masyarakat harus paham betul kondisi saat ini. Tidak merasa kuat dan semaunya dalam kelonggaran kehidupan sehari-hari. Karena penyebaran kasus ini masih terjadi," tegasnya. 


Adapun kasus terkonfirmasi per 10 Juni 2020, positif mencapai 362 atau terjadi penambahan 11 kasus yakni dari Kutai Timur 2, Paser 1, PPU 1 dan Balikpapan 7 kasus. Kasus sembuh 221 kasus atau terjadi penambahan 5 kasus yakni Kutai Barat 4 dan Kutai Timur 1 kasus, sedangkan yang meninggal tetap tiga kasus. (jay/ri/humasprovkaltim)

Berita Terkait
Government Public Relation