Kalimantan Timur
Merangkai Jejaring Sayur Hingga Poso

foto:samsul/humasprovkaltim

Selain menggelar Forum Koordinasi Temu Usaha Perdagangan dengan Provinsi Sulawesi Tengah, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan UKM Kaltim juga mengunjungi sentra-sentra pertanian di Kabupaten Sigi dan Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng).

 

Lima pedagang Kaltim yang biasa mengisi kebutuhan sayur pasar-pasar induk di Balikpapan, Samarinda, PPU dan Paser pun ikut serta dalam kunjungan lapangan ini.

 

Harapannya, akan terjadi komunikasi yang lebih baik antara petani/penjual dan pembeli asal Kaltim, sekaligus mengurangi mata rantai perdagangan mereka, sehingga lebih menguntungkan kedua belah pihak.

 

"Setelah kunjungan ini mereka sangat optimis. Mereka sudah saling bertemu dan seharusnya tidak ada mata rantai lain di antara mereka," tegas Kepala Disperindag dan UKM Kaltim HM Yadi Robyan Noor, Kamis (3/6/2021).

 

Kerja sama ini akan saling menguntungkan. Dimana  suplai dan permintaan sama tersedia. Harganya pun akan lebih bersaing.

 

Koordinator Pedagang Kaki Lima (PKL) Balikpapan Abdullah Lijar yang juga salah satu pedagang sayur  mengaku sangat terbantu dengan bisnis matching yang diinisiasi Disperindagkop dan UKM Kaltim ini.

 

"Manfaatnya bagi saya sangat luar biasa. Karena kami bisa langsung ambil sayuran dari petani dan pengumpul di sini. Biasanya, kami beli dari tangan kedua atau ketiga. Jadi ini luar biasa langsung ke petani," puji Abdullah Lijar.

 

Senada dengan Abdullah Lijar, pengusaha asal Balikpapan lainnya, Helmi Taufik. "Syukur alhamdulilah sangat bermanfaat. Kami sekaligus bisa memperluas jaringan usaha dan meningkatkan kepercayaan dengan mitra kami di Sulteng," ungkap pengusaha muda tersebut.

 

Terdapat tiga sentra yang dikunjungi pada Kamis kemarin. Yakni, sentra bawang palu dan bawang besar di Desa Lolu, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi. Kemudian sentra penggemukan sapi dan industri bawang goreng juga di Kecamatan Biromaru.

 

Terakhir, rombongan Disperindagkop dan UKM bersama para pengusaha sayur Kaltim mengarah ke perbukitan Napu, Kabupaten Poso, sekitar 4 jam perjalanan dari Palu.

 

Mereka mendatangi hamparan lahan pertanian di sekitar Desa Banyu Sari Kecamatan Lore Utara dan Desa Winomanga, Kecamatan Lore Timur.

 

Kecamatan Lore Timur memiliki 5 desa dengan lahan pertanian sayur mayur seluas 500 hektare dan potensi 500 hektare. Sedangkan Kecamatan Lore Utara memiliki 7 desa dengan luasan terolah 500 hektare dengan potensi 1000 hektare. 

 

Sayuran yang ditanam antara lain, bawang merah, cabai rawit, cabai keriting, tomat, terong, sawi, kembang kol, dan lain sebagainya.

 

Mereka juga mengunjungi Sub Terminal Agribisnis (STA)  Cendana Tani  yang dipimpin Misriani di Lore Timur. "Kami pasok kebutuhan sayur untuk Kaltim. Seminggu dua kali kami kirim dengan sekali kirim 5-6 ton," ungkap Misriani. Pengiriman sayur mayur ke Kaltim melalui tiga pelabuhan yakni Wani, Taipa dan Pantoloan. (sul/humasprovkaltim)

Berita Terkait