Kalimantan Timur
Meskipun Terjadi Perlambatan, Kaltim akan Terus Berkembang

SAMARINDA - Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak mengungkapkan bahwa Kaltim turut mengalami pertumbuhan ekonomi yang tergolong rendah akibat  menurunnya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2015 sebesar Rp564,7 triliun dari PDRB tahun sebelumnya sebesar Rp759,61 triliun.

"PDRB Kaltim didominasi dari kontribusi hasil pertambangan dan penggalian. Sebenarnya, Kaltim saat sekarang ini juga ikut menjadi imbas dari perlambatan ekonomi secara nasional. Gas turun, batubara turun, CPO turun sehingga mau tidak mau anggarannya juga menurun. Dana Bagi Hasil (DBH) menurun, APBD juga menurun tahun ini. Semuanya serba menurun," kata Awang.

Namun, Awang tetap optimis bahwa Kaltim akan terus berkembang meskipun terjadi perlambatan ekonomi karena Kaltim masih memiliki daya saing yang dinilai National University of Singapore (NUS) pada akhir 2015 menduduki peringkat tiga secara nasional di bawah DKI Jakarta dan Jawa Timur.

"Itulah yang membuat saya optimis bahwa Kaltim akan terus berkembang. Itu dibuktikan dengan banyak investor yang berminat datang ke Kaltim. Salah satunya dari Rusia yang melakukan investasi dalam pembangunan rel kereta api dan 10 teknopark di Kaltim," katanya.

Awang barharap tingkat daya saing ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dan dijaga bersama-sama agar tidak mengalami penurunan. Apalagi, selain menghadapi pasar bebas ASEAN yang dikenal dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) juga tantangan dan perubahan akibat kebijakan kabinet kerja yang semakin baik dalam melaksanakan nawacita pemerintahan Jokowi - Jusuf Kalla.

"Tantangan membangun Kaltim pasti semakin berat. Gas boleh habis, hutan boleh habis, batubara boleh habis. Tapi, Kaltim tetap memiliki daya saing yang tinggi karena memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas," katanya. (rus/sul/hmsprov)

Berita Terkait
Government Public Relation