Kalimantan Timur
Museum Mulawarman Negeri Propinsi Kalimantan Timur

Museum Mulawarman - Tenggarong- Kutai Kartanegara

Sejarah Museum Mulawarman


Sejarah Museum Mulaarman tidak dapat dipisahkan dari sejarah budaya Kalimantan Timur secara keseluruhan. Berdirinya museum Mulawarman saat diberlakukannya Undang-undang Nomor 17 tahun 1959 membentuk daerah Tingkat II Kutai. Pada tahun 1966 Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur mengeluarkan ketentuan 01/Pem/KKTI/1966 tanggal 6 oktober, yang menyatakan bahwa semua benda milik pribadi atau warisan dikembalikan pada pribadi sedang benda milik Kerajaan menjadi milik Negara.

 

Sebagai realisasi keinginan masyarakat serta pemerintah untuk memelihara peninggalan sejarah Kerajaan Kutai Kartenegara, maka pada tanggal 25 November 1971, pemerintah Kabupaten Dearah Tingkat II Kutai mendirikan museum yang di beri nama Museum Kutai, merupakan bagain dari PUSKORA (Pusat Kebudayaan dan olah raga yang di resmikan oleh PANGDAM IX) mulawarman Brigjen Sukertiyo.

Sebagai hasil perundingansegita antara Pemerintah Daerah Tingkat I Kalimantan Timur dan Pemerintah Daerah Tingkat II Kutai serta Departemen Pendidkan dan kebudayaan (DEPDIKBUD), maka pada 18 Februari 1976, Museum Kutai diserahkan pengelohannya oleh Gubernur Kalimatan Timur pada waktu itu, Brigjen Abdul Wahab Syharani kepada DEPDIKBUD, yang diterima oleh Dirjen Kebudayaan Prof. Dr.Ida Bagus Mantra atas nama MENDIKBUD R.I.

Sejak saat itu museum Ngeri Propinsi Kalimantan Timur “Mulawarman” berstatus sebagai Museum Negeri Propinsi dan pengesahannya berdasarkan SK.MENDIKBUD tanggal 28 mei 1979, Nomor :093/0/1979 yang merupakan unit pelaksana teknis direktorat jenderal kebudayaan. Pemakaian nama Mulawarman untuk mengabdikan seorang raja Kutai Martadipura yang terkenal arif dan bijaksana.
Bangunan induk museum merupakan bekas keraton kutai kertenegera yangdi dominasi warna putih dan dibangun oleh Holland beton mattscappy (HBM) tahun 1935 tepat pad masa pemerintahan Sultan Adji Mohammad Pariksit.

 

Koleksi Museum Mulawarman


Museum Negeri Propinsi Kalimantan timur “Mulawarman” merupakan objek wisata budaya yang bermuatan Ilmu Pengeetahuan dan Sejarah Kerajaan Kutai Kartenegara. Lokasi Museum Mulawarman berada ditengah kota Tenggarong, dari Balikpapan dapat di tempuh melalui jalur darat dan sungai dengan waktu tempuh sekitar satu jam.

 

Ciri khas Museum Mulawarman pada halaman depan museum terdapat duplikat Lembu Suana yang merupakan lambing Kerajaan Kutai Kartenegara dan kolam berbentuk naga yang merupakan lambing perjalanan hidup dan penjaga alam semesta yang telah menjadi bagian dari mitos masyarakat Kutai.

Yang sangat menarik adalah sebuah Totem yang terbuat dari bahan kayu ulin berukuran tinggi 13 meter dengan diameter 60 centimeter. Totem ini menggambarkan perjalanan hidup masyarakat Dayak dari lahir dewasa sampai meninggal. Ornament yang terdapat dibagian bawah berbentuk guci yang menrupakan symbol dunia bawah (alam baka), sedangkan ular sawah melingkar dari bawah kepuncak Totem merupakan lambing perjalanan hidup dan lambing kejantanan (kaum pria). Di puncak Totem, terdapat ornament burung enggang yang merupakan lambing dunia atas.

Disebelah kanan gedung induk museum terdapat makam raja-raja Kutai Kartenegara yang di lengkapi dengan penataan taman yang apik asri. Dibelakang juga terdapat miniature Goa Kombeng, lokasi ditemukannya Arca dan Prasasti Yupa, bendanya dapat kita lihat dalam ruang pameran tetap museum (R. 7 lantai II).

Di samping museum terdapat kantin dan took souvenir, komplek makam raja dan kerabat Kesultanan Kutai Kartenegara.

Arsitektur gedung mengadopsi dari arsitektur tradisional suku Dayak yang ada di Kutai, antara lain bwrupa bnangunan Bleh Peteh yaitu wadah untuk kalangan bangsawan suku Dayak Kenyah, patung-patung Blontang yang berfungsi sebagai peralatan upacara adat kematian suku Dayak dan beberapa bentuk lungun yang semuanya ditata secara evokatif.

Gerbang museum terdapat patung dalam bentuk ular lembuh (istilah kutai), pesut dan buaya, patungf ini untuk memperindahkan lingkungan museum dan memperoleh kesan menarik cirri khas kerajan Kutai Kartenegara. Untuk masuk ruang pameran tetap, dapat melewati pintu utama pada bagian depan dengan anak tangga pada bagian kiri dan kanan tangga terdapat arca patung harimau/macan sebagai symbol penjaga keamanan.

 

Koleksi sejarah Museum Mulawarman

  1. Singasana.
  2. Tempat perpaduan
  3. Pakaian kebesaran
  4. Tombak
  5. Keris
  6. Kalung
  7. Prasasti Yupa
  8. Tenunan dari suku Dayak Benuaq namanya adalah Ulap Doyo dan alat tenun tradisional
  9. Ukiran-ukiran khas dari suku Dayak Kenyah,Benuaq,busang,modang,Punan dan etnis Dayak lainnya
  10. Keramik Cina,Eropa,Jepang,Vietnam,Thailand
Berita Terkait
Data Masih Kosong
Data Masih Kosong
Government Public Relation