SAMARINDA - Nilai ekspor Kaltim pada Maret 2013 menembus angka 2,76 miliar Dolar Amerika Serikat (USD) atau mengalami kenaikan 13,57 persen dibanding nilai ekspor pada Februari. Sedangkan jika dihitung menurut golongan barang, maka bahan bakar mineral masih berperan sangat besar dalam pembentukan nilai ekspor, yaitu senilai 259,9 juta USD atau 76,58 persen..
Demikian dikatakan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi UKM Kaltim, HM. Djailani yang didampingi Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri (PLN) Restiawan Baihaqi di ruang kerjanya, Selasa (18/6).
Menurut dia, negara tujuan ekspor Kaltim terbesar adalah ke Jepang dengan nilai 2,17 miliar USD disusul ke negara China dengan nilai 1,29 miliar USD dan negara tujuan ekspor ketiga ke Republik Korea dengan nilai mencapai 1,11 miliar USD.
"Kenaikan ekspor Kaltim disebabkan oleh naiknya ekspor minyak dan gas serta sektor pertambangan. Tetapi ini tidak membanggakan karena kenaikan ini suatu saat akan menurun. Kita harus bersiap-siap mengantisipasi dengan mendorong ekspor non migas, " ujarnya.
Ekspor beberapa barang golongan barang terbesar adalah bahan bakar mineral, bahan kimia anorganik, pupuk, kapal dan struktur terapung, lemak dan minyak hewani-nabati, kayu dan barang dari kayu, bahan kimia organik, ikan dan udang-udangan, mesin-mesin, tembakau dan pengganti tembakau dengan total ekspor sebesar 7,8 miliar dolar US.
Sementara pada sisi impor, juga menalami kenaikan 65,61 persen dibanding dengan nilai impor Kaltim pada Februari. Impor terbesar berasal dari negara Azerbaijan sebesar 0,56 miliar USD, disusul Nigeria 0,43 miliar USD dan dari Republik Korea mencap[ai 0,33 miliar USD.
Impor bahan bakar mineral masih sangat berperan besar dalam pembentukan impor Kaltim periode Januari-Maret, yakni mencapai 76,58 persen atau setara dengan nilai 1,92 miliar USD. Ini dikarenakan ekspor migas Kaltim ke beberapa negara, dimasukkan kembali ke Kaltim setelah melalui proses pengolahan.
"Neraca perdagangan Kaltim masih mengalami surplus 1,65 USD, tetapi jika dibanding dengan surplus pada Februari 2013 mengalami penurunan 6,22 persen. Biasanya pada triwulan tiga, neraca perdagangan akan lebih besar atau naik," jelas Djailani.(yul/adv)
10 Agustus 2019 Jam 21:23:07
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
06 Februari 2013 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
10 Juli 2015 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
02 Agustus 2013 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
20 November 2020 Jam 08:17:55
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
27 Agustus 2014 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
31 Mei 2023 Jam 09:36:35
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
31 Mei 2023 Jam 09:33:40
Ibu Kota Negara
29 Mei 2023 Jam 19:18:24
Wakil Gubernur Kaltim
29 Mei 2023 Jam 19:15:40
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
01 November 2022 Jam 07:07:51
Perkebunan
27 Juni 2016 Jam 00:00:00
Sosial
08 Desember 2015 Jam 00:00:00
Pemerintahan
19 Februari 2020 Jam 10:01:28
Berita Acara