Kalimantan Timur
Optimalkan Potensi Budidaya Perikanan

 BPPD Serahkan Mesin Multi Fungsi Olahan Hasil Perikanan di Maratua

 

MARATUA-Sebagai salah satu pulau terluar Indonesia yang ada di wilayah Kaltim, Maratua memiliki potensi budidaya perikanan maupun perikanan tangkap yang bila dikembangkan dengan baik maka mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Khususnya melalui pengembangan berbagai macam produk olahan dari hasil perikanan yang memiliki nilai ekonomis dan berdaya saing tinggi, yang diharapkan mampu mendorong percepatan peningkatan perekonomian rakyat.

Melihat potensi tersebut, Badan Pembangunan Perbatasan Daerah (BPPD) Kaltim bersinergi dengan sejumlah SKPD lingkup Pemprov Kaltim, diantaranya Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB), Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kaltim dan DKP Berau, untuk memberikan pelatihan wirausaha dan UMKM bagi kelompok usaha perikanan di Kecamatan Maratua, Berau, pada 22-24 Oktober 2014.

Kepala BPPD Kaltim Frederik Bid, didampingi Kepala Bidang Pembinaan Ekonomi dan Dunia Usaha, Husaini, mengatakan digelarnya pelatihan ini sebagai upaya menangkap peluang potensi budidaya perikanan di pulau kecil terluar Maratua, khususnya bagi kelompok usaha perikanan yang mengembangkan metode Keramba Jaring Apung (KJA). Hal ini dimaksudkan agar masyarakat di Pulau Maratua yang jumlahnya sekitar 3.460 jiwa bisa mengoptimalkan potensi perikanan yang ada untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

"Semoga dengan adanya peralatan mutli fungsi yang dapat mengolah baso ikan, nuget ikan dan lainnya ini, masyarakat Maratua semakin termotivasi untuk lebih mengoptimalkan potensi perikanan di kawasan pulau terluar ini. Dengan harapan semangat masyarakat juga semakin tinggi dengan adanya peralatan yang memudahkan mereka dalam mengolah pakan ikan di KJA," katanya.

Tidak hanya itu, lanjut Husaini, BPPD Kaltim juga membuka peluang bagi masyarakat Maratua untuk mengembangkan sektor pertanian dalam arti luas. Salah satunya dengan mengembangkan buah naga di pulau terluar yang berbatasan langsung dengan Filipina dan Malaysia ini. Karena, Maratua memilki potensi lahan pertanian yang cukup besar di empat kampung yang ada, yakni Teluk Harapan, Teluk Alulu, Bohe Silian dan Payungpayung.

"Kita berupaya agar masyarakat bisa mengembangkan seluruh potensi yang ada di Maratua sebagai pulau terdepan dan terluar Indonesia. Tidak hanya sektor perikanan atapun pertanian, namun semua sektor termasuk pariwisata yang sangat potensial untuk dikembangkan. Untuk itu kami terus berkoordinasi dengan instansi terkait agar bersama-sama membangun dan memajukan kawasan perbatasan, sesuai dengan visi pembangunan Gubernur yang menginginkan kawasan perbatasan sama dengan kawasan perkotaan, baik dari segi infrastruktur penunjang hingga kualitas sumber daya manusia," urainya.

Terkait permintaan Camat dan masyarakat Maratua agar ada pendampingan setelah kegiatan pelatihan, Husaini menyebut melalui Pimpinan BPPD akan segera menindaklanjuti dengan berkoordinasi bersama instansi terkait di lingkup provinsi untuk mewujudkan keinginan masyarakat tersebut. Demikian halnya permintaan bibit ikan maupun bibit tanaman untuk pengembangan hortikultura di Maratua.

Sementara itu, Camat Maratua Kudarat memberikan apresiasi terhadap upaya Pemprov Kaltim melalui BPPD Kaltim dan instansi terkait lainnya atas terobosan yang dilakukan, karena lamgsung menyentuh masyarakat. Kudarat mengakui sumber daya manusia (SDM) di Maratua masih sangat minim, sehingga benar-benar membutuhkan adanya pelatihan-pelatihan guna meningkatkan kapasitas SDM.

"Banyak kegiatan pelatihan yang telah dilakukan bagi masyarakat disini, namun tidak ada pendampingan setelah itu. Kami ingin setelah ini ada pendampingan untum pemantauan bagi mereka yang telah mendapatkan pelatihan," ucapnya.

Pada kesempatan itu, BPPD Kaltim menyerahkan lima unit mesin multi fungsi untuk pengolahan pakan ikan dan hasil perikanan kepada lima kelompok usaha perikanan yang tersebar pada empat desa di Maratua. Selain itu, juga diserahkan sekitar 37 batang bibit buah naga untuk ditanam dan dikembangkan di Maratua. (her/hmsprov)

Foto: Penyerahan bantuan BPPD Kaltim untuk kelompok usaha perikanan. (heru/humasprov kaltim).

 

 

Berita Terkait
Government Public Relation