Kalimantan Timur
Orang Kedua Setelah Presiden Jokowi

Istimewa

BALIKPAPAN - Siapa orang yang paling berjasa dengan pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) ke Kaltim? 

Dalam pandangan Rektor Universitas Balikpapan (Uniba) Dr Isradi Zainal, sosok itu adalah Gubernur Kaltim H Isran Noor.

"Kami berterima kasih kepada Bapak Gubernur yang di mata saya, kalau kita bicara IKN, setelah Pak Jokowi, ya Pak Gubernur Isran Noor lah yang paling berjasa," puji Rektor Isradi Zainal pada Rapat Senat Terbuka Universitas Balikpapan Wisuda Program Sarjana, Sarjana Terapan dan Pascasarjana Tahap I di Ruang Aji Putri Karangmelemu Universitas Balikpapan, Kamis (24/3/2022).

Isradi Zainal memberi alasan. Gubernur Isran Noor adalah orang yang mampu menyampaikan dan meyakinkan kepada semua orang bahwa Kaltim adalah provinsi yang paling layak untuk menjadi ibu kota negara, pengganti DKI Jakarta.

Gubernur Isran Noor hanya tersenyum saat menerima pujian itu. Saat mendapat giliran memberi sambutan, Gubernur Isran Noor pun mengurai perjuangannya untuk IKN.

Mantan bupati Kutai Timur itu juga menceritakan rinci strateginya 'merayu' Presiden Joko Widodo, sebelum penetapan lokasi IKN di sebagian Sepaku (Penajam Paser Utara) dan sebagian di Kutai Kartanegara.

"Jadi bukan ujug-ujug ditetapkan. Tapi diraih dengan sebuah perjuangan dan upaya strategi," ungkap Gubernur. 

Ditambahkan juga oleh Gubernur Isran, jika awalnya Presiden Jokowi akan mengumumkan Kalimantan Tengah (Kalteng) sebagai IKN yang baru. 

"Karena secara skor, Kalteng tertinggi," ungkap Isran lagi.

Kepada Presiden saat bertemu empat mata di Istana Negara, Gubernur pun menerangkan tentang kontribusi besar Kaltim untuk Indonesia.

Kaltim menjadi penghasil minyak dan gas sejak Indonesia merdeka. Era tahun 70an Kaltim menjadi penghasil kayu terbaik di Indonesia.

Berikutnya, Kaltim masih menjadi penyumbang devisa terbesar bagi negara dari tambang batu bara sejak era 90an.

"Dan Kaltim tidak pernah macam-macam. Apalagi berniat mau merdeka. Kalau kecewa kami tetap menuntut secara konstitusional," kata Gubernur.

"Semua saya sampaikan, beliau hanya diam dan mendengarkan. Madura yang penghasil garam saja, pernah mau merdeka.  Beliau tertawa," sambung Gubernur Isran.

Jawa sentris menuju Indonesia sentris menjadi alasan utama. Sebab konsentrasi pembangunan infrastruktur masih berada di Jawa, sekitar 54% pada tahun 2019.

Ibu kota baru tentunya diharapkan  membawa pemerataan pembangunan. Sebab setiap jengkal tanah republik harus mendapatkan keadilan.

"IKN untuk seluruh anak bangsa di republik ini. Bukan hanya untuk Kaltim. Termasuk juga untuk bangsa-bangsa di dunia," tandas Isran. 

Lebih efisien lagi karena Kaltim secara geografis, berada tepat di tengah-tengah Indonesia. (sul/adpimprov kaltim)

Berita Terkait
Government Public Relation