BULUNGAN - Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Paku Alam IX sangat senang dan bangga bisa bertemu dengan warga transmigran asal Yogyakarta di Tanjung Buka SP-8, Kabupaten Bulungan. Dia memberikan apresiasi karena warga Yogyakarta dapat menjaga kedamaian dan ketentraman serta bersama-sama membangun desa, tempat mereka bermukim saat ini.
"Saya lihat saudara-saudara sehat-sehat, anak-anak juga terlihat ceria. Itu pertanda bahwa kehidupan di sini lebih baik daripada kehidupan yang lama. Semua pasti kerasan tinggal di sini," kata Paku Alam IX yang kemudian mendapat aplaus warga Yogyakarta.
Dia meminta agar warga lebih lebih bersemangat membangun. Masyarakat tidak boleh bergantung kepada pemerintah, tetapi harus belajar untuk hidup mandiri.
Pada kesempatan itu, Paku Alam juga berterima kasih kepada Pemprov Kaltim yang sudah menerima transmigran warga Yogyakarta dengan baik. Warga transmigran asal Yogyakarta juga diminta dapat menjalin hubungan erat dengan warga lokal.
"Keberadaan warga transmigran asal Yogyakarta sudah tentu ikut mendorong pertumbuhan ekonomi Bulungan yang multi etnis. Pemprov DIY juga sangat terbantu dengan program ini. Pesan saya, jaga falsafah para orang tua dulu, di mana bumi dipijak, disitu langit dijunjung," pesannya.
Menyertai kunjungan Wakil Gubernur DIY, Paku Alam IX diantaranya Bupati Sleman Sri Purnomo, Bupati Bantul Hj. Sri Surya Widati dan Bupati Kulon Progo dr H Hasto Wardoyo.
Mewakili Gubernur Awang Faroek Ishak menerima kunjungan Pemprov DIY Yogyakarta ini, Kadisnakertrans Kaltim H Ichwansyah mengatakan, Pemprov Kaltim sangat bersyukur karena kerjasama ini berjalan baik dan lancar. Kaltim yang memiliki lahan cukup luas, sangat terbantu dengan program transmigrasi dengan pengiriman warga transmigrasi yang telah dibekali dengan kemampuan cara bertani yang andal.
Kehadiran para transmigran asal Yogyakarta ini akan menjadi angin segar bagi warga setempat untuk berbagi pengetahuan tentang pengolahan lahan pertanian yang baik.
Dia mengatakan untuk membangun kawasan Rice and Food Esate, di Kaltim akan dibuka 200.000 ha lahan pertanian terpadu yang membutuhkan puluhan ribu kepala keluarga.
"Jika diasumsikan setiap kepala keluarga menggarap lahan 2 ha dan dari 200.000 ha yang diperlukan, 50 persennya untuk transmigrasi, paling tidak diperlukan warga transmigran 50.000 kepala keluarga," ungkapnya.
Ichwansyah menambahkan, agar ke depan kerjasama dapat dilanjutkan dengan pengiriman para transmigran berpengalaman dan memiliki mental juang tinggi.
"Saya yakin program transmigrasi akan berhasil dan warga Yogyakarta yang sudah berhasil di daerah ini, tidak akan mau kembali ke daerah asal. Tetapi sebaliknya akan mengajak keluarga lainnya untuk melakukan hal yang sama di Kaltim," jelasnya. (sar/hmsprov).
10 April 2019 Jam 20:32:39
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
07 Mei 2013 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
25 November 2014 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
06 Februari 2013 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
01 Februari 2013 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
02 Oktober 2023 Jam 22:37:43
Gubernur Kaltim
02 Oktober 2023 Jam 22:33:50
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
02 Oktober 2023 Jam 22:31:41
Gubernur Kaltim
02 Oktober 2023 Jam 22:23:12
Gubernur Kaltim
02 Oktober 2023 Jam 22:19:56
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
28 Agustus 2019 Jam 18:05:54
Kelautan dan Perikanan
23 November 2020 Jam 23:09:23
Berita Acara
14 September 2014 Jam 00:00:00
Pembangunan
10 Agustus 2019 Jam 21:25:21
Pendidikan
27 Juli 2019 Jam 15:32:17
Info Grafis