Kalimantan Timur
Pasca Lebaran, Stok Bahan Kebutuhan Aman

Dok.humaskaltim

SAMARINDA – Stok bahan kebutuhan pokok di Kaltim pasca Hari Raya Idul Fitri 1441 H masih cukup aman. Harga-harga pun relatif stabil. 

Demikian disampaikan Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Kaltim H Nazrin didampingi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim Tutuk SH Cahyono usai memimpin High Level Meeting (HLD) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kaltim yang berlangsung di Ruang Rapat Daya Taka Lantai 3 Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (9/6/2020).

Nazrin  menjelaskan selain mendapatkan laporan penyampaian data pasokan dan konsumsi berbagai komoditas  dari masing-masing dinas terkait, juga dibahas berbagai hal  terkait ketahanan pangan di Kaltim.

"Ada dua agenda yang kita bicarakan pertama adalah penyampaian data pasokan dan konsumsi Kaltim untuk komoditas bawang merah, bawang putih,  cabai merah, cabai rawit,  daging ayam ras telur ayam ras dan daging sapi, dimana untuk stok kebutuhan tersebut masih aman termasuk harganya normatif," kata Nazrin.

Dalam kesempatan tersebut, lanjut Nazrin, Kepala Perwakilan BI Kaltin Tutuk  SH Cahyono  juga  memberikan beberapa informasi terkait masalah ekonomi global yang sangat memengaruhi ekonomi Indonesia termasuk Kaltim, baik secara mikro maupun makro, juga regional.

"Pandemi  Covid-19 juga sangat memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi. Untuk menghadapi itu semua tentu kita harus melakukan pembenahan dan menyiapkan  perekonomian kita terutama terkait ketahanan pangan," tandasnya.

Menurutnya ketahanan pangan sangat penting bukan saja saat menghadapi Covid-19 maupun pasca Covid-19. Tetapi juga persiapan menyambut ibu kota negara (IKN). Semua harus dipersiapkan  mulai sekarang.

"Kita  ketahui  hampir 75 persen   pasokan pangan kita kan dari  luar Kaltim seperti  dari Jawa dan Sulawesi,” kata Nazrin.  

Oleh sebab itu, hal ini perlu menjadi perhatian, sehingga ke depan Kaltim tidak terus-menerus bergantung dengan daerah lain. Ketahanan pangan  harus dipersiapkan dengan memperluas dan mengoptimalkan luas sawah  yang ada, pembenahan infrastruktur serta peningkatan SDM para petani.

“Ini menjadi perhatian kita dalam upaya mencapai ketahanan pangan," paparnya.

Selain  itu, lanjut Nazrin  ada  hal-hal lain yang  juga harus menjadi perhatian karena akan memberikan dampak yang sangat besar  terhadap perekonomian  di Provinsi Kaltim, seperti informasi  yang disarankan Dinas Perindagkop dan UKM Kaltim,  bahwa  dalam waktu dekat ini akan melakukan  pemetaan  ketahanan pangan.

"Pemetaan ini penting  dilakukan untuk menjaga ketersediaan pangan yang ada di Kaltim khususnya  sebelas komoditas bahan pokok yang menjadi perhatian, seperti beras,  gula,  daging ayam, daging sapi, maupun kebutuhan pangan  lainnya," ujarnya.

Selain pemetaan ketahanan pangan, juga dilakukan ketahanan dalam pendistribusian pangan, jangan sampai nanti ada yang menopoli, sehingga harga pangan dimainkan para tengkulak.

"Ini yang harus kita potong, sehingga menguntungkan petani,” tambahnya. 

Nazrin juga mengharapkan peran BUMD untuk dapat mendukung program-program Pemprov Kaltim baik di sektor pertanian maupun peternakan juga sektor lainnya dalam upaya katahanan pangan, termasuk kerja sama daerah  di Kaltim untuk saling mendukung akan ketersediaan pangan.

"Dengan kerja sama antardaerah, Kaltim akan bisa saling memenuhi kebutuhannya. Misalnya Kabupaten Kukar yang sudah surplus beras bisa membantu daerah sekitarnya misalnya Kutai Barat, bahkan kalau bisa juga bekerjasama dengan daerah di luar Kaltim," kata Nazrin. (mar/sul/humasprov kaltim)

Berita Terkait
Government Public Relation