Kalimantan Timur
Pasca Penutupan Lokalisasi Secara Serentak

SAMARINDA - Setelah penutupan lokalisasi prostitusi secara serentak oleh Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak bersama Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa 1 Juni 2016 lalu, pemerintah pusat memastikan kompensasi para penghuni lokalisasi diberikan setelah mereka kembali ke daerah asal masing-masing.

Pemulangan para penghuni lokalisasi direncanakan setelah lebaran Idul Fitri 1437 Hijriah. Penghuni dipulangkan tidak secara individu tetapi secara bersamaan atau berkelompok. Sebelum dipulangkan mereka akan dicek oleh Tim Kementerian Sosial, mulai nama dan alamat asal mereka. Identifikasi akan dilakukan dengan model by name by address. 

“Lokalisasi memang sudah ditutup secara serentak. Pada intinya setelah lebaran pemerintah akan melakukan cek ulang data mereka. Bahkan Menteri Sosial maupun tim Kementerian Sosial akan turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan. Termasuk kondisi kesehatan mereka,” kata Kepala Dinas Sosial Kaltim Siti Rusmalia Idrus, Ahad (26/6).

Para penghuni akan dipulangkan dan diberdayakan melalui Dinas Sosial Kabupaten/Kota masing-masing. Sedangkan pemulangan para penghuni akan difasilitasi oleh Pemprov Kaltim.

Sesuai informasi pemerintah kabupaten/kota, para penghuni lokalisasi sebagian ada yang sudah pulang dengan biaya masing-masing, tanpa menunggu tim dari Kementerian Sosial turun ke lapangan. Namun demikian, saat ini banyak penghuni yang menunggu kompensasi tersebut baru kembali ke daerah asal.

Bagi penghuni yang ingin pulang ke daerah asal sebelum lebaran, Pemprov Kaltim pada prinsipnya tidak masalah. Tetapi, kepulangan mereka tanpa diberikan biaya pemulangan oleh pemerintah. Karena, biaya tersebut dikeluarkan sesuai data dari kabupaten/kota dan itu dilakukan setelah lebaran.(jay/sul/humasprov) 

Berita Terkait
Government Public Relation