SAMARINDA – Teror bom di Gereja Oikumene Kelurahan Sengkotek Kecamatan Samarinda Seberang Minggu (13/11) lalu, tidak mempengaruhi keamanan Kaltim, khususnya di Kota Samarinda. Penegasan itu, disampaikan Sekprov Kaltim H Rusmadi, terkait dengan teror yang menimbulkan satu korban jiwa itu.
Menurut dia, warga Kaltim mamapu menyikapi peristiwa itu dengan bijaksana, karena hal itu dianggap sebagai bentuk tindak kiriminal yang harus dihadapi bersama, seiring dengan kesigapan aparat keamanan di daerah ini.
“Jajajarn Polda Kaltim yang didukung Kodam VI Mulawarman, terus bekerja dengan memeriksa tersangka dan sejumlah saksi untuk mengupas tuntas jaringan teroris tersebut, sehingga dapat memberikan rasa aman kepada warga Kaltim,” ujar Rusmadi.
Peristiwa di Sengkotek Samarinda Seberang adalah musibah dan tidak ada kaitannya dengan masalah suku, agama, ras dan antargolongan (SARA), karena itu diharapkan kepada seluruh masyarakat Kaltim dan khususnya di Samarinda tetap tenang dan terus menjaga suasana kondisif.
"Mari kita hadapi teror ini dengan tegas dan terus menjaga persatuan, kesatuan serta kewasapadaan, sehingga peritiwa ini tidak terulang. Saya percaya dengan kesigapan aparat keamanan dan dukungan seluruh warga Kaltim. Kondusifitas daerah akan tetap terjaga dengan baik,” tegasnya.
Terus Membaik
Sementara itu, Direktur RSUD AWS dr Rachim Dinata Marsidi mengatakan tiga orang anak yang menjadi korban teror, yakni Triniti Hutahaya (3), Alvaro Aurelius Tristan Sinaga (4) dan Anita Kristobel Sihotang (2) yang kini dirawat intensif di RSUD AWS, kondisinya terus membaik.
Ketiga korban dirawat di ruang Neonatal Intensive Care Unit atau Pediatric Intensive Care Unit (NICU/PICU). RSUD AWS membentuk tim dokter yang terdiri atas Wadir pelayanan, dokter bedah plastik, dokter bedah umum dan dokter ahli anak. Tim Dokter setiap saat memantau kondisi korban.
Bahkan salah satu korban bernama Triniti yang menjadi perhatian khusus tim dokter hingga 10 hari ke depan, terus mengalami perkembangan positif. “Alhamdulillah, ketiga korban kondisinya semakin baik. Apalagi dua korban, yakni Anita Kristobel Sihotang dan Alvaro Aurelius Tristan Sinaga, terus mendapat perawatan maksimal oleh tim dokter kami dan perkembangannya semakin baik. Termasuk Triniti, juga menunjukan perkembangan lebih baik,” kata Rachim.
Khusus untuk Triniti tetap menjadi perhatian tim dokter karena luka bakar yang dialami mencapai 60 persen. Saat ini Triniti sudah bisa mengucapkan selamat pagi dan minta makan. (jay/mar/es/humasprov)
20 Juni 2020 Jam 14:21:00
Sosial
08 Maret 2016 Jam 00:00:00
Sosial
29 Februari 2016 Jam 00:00:00
Sosial
07 Agustus 2014 Jam 00:00:00
Sosial
21 November 2016 Jam 00:00:00
Sosial
02 Oktober 2013 Jam 00:00:00
Sosial
06 Februari 2023 Jam 22:34:41
Wakil Gubernur Kaltim
06 Februari 2023 Jam 22:32:45
Wakil Gubernur Kaltim
06 Februari 2023 Jam 22:31:18
Gubernur Kaltim
06 Februari 2023 Jam 22:27:59
Wakil Gubernur Kaltim
06 Februari 2023 Jam 22:26:09
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
06 Juni 2016 Jam 00:00:00
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
07 Oktober 2020 Jam 08:15:28
Kesehatan
16 Januari 2022 Jam 14:49:48
Sosialisasi Masyarakat
15 Desember 2020 Jam 08:45:36
Prestasi
10 November 2016 Jam 00:00:00
Pemerintahan