Flu Burung Serang Itik di Jateng
SAMARINDA - Sedikitnya 15 ribu itik (bebek) di Kendal Jawa Tengah mati mendadak dan diduga karena serangan virus flu burung (AI) sejak awal Desember, namun pasokan itik Kaltim tidak terpengaruh karena pendistribusian didatangkan dari Kalimantan Selatan.
“Kita sudah terima informasi tentang dugaan serangan AI pada ternak itik di Pulau Jawa, namun karena kita selama ini merekomendasikan daerah pasokan hanya dari Kalsel, sehingga kejadian tersebut tidak berpengaruh terhadap pasokan itik ke Kaltim,” jelas Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Peternakan (Disnak) Kaltim Edith Hendarti, Jumat (6/12).
Sejak kasus AI merebak di Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi beberapa tahun lalu, Pemrpov Kaltim melalui Surat Edaran Gubernur Kaltim tentang Kewaspadaan terhadap Penyakit Flu Burung pada Itik yang ditujukan kepada seluruh kepala daerah baik Bupati maupun Walikota se-Kaltim termasuk Kaltara.
Surat edaran Gubernur Kaltim itu melarang lalu lintas ternak itik dan produknya dari daerah tertular AI (Jawa, Sumatera dan Sulawesi). Sekaligus melakukan penyuluhan kepada masyarakat agar tidak panik (khawatir) mengonsumsi daging dan telur itik.
Selain itu, melakukan pembinaan kesehatan ungas dan pengawasan terutama pada peternakan itik pembibitan dan peternak penetas itik yang mendistribusikan anak itik ke berbagai daerah di Kaltim.
“Atas dasar surat edaran itulah, kami hanya merekomendasikan para pelaku usaha ternak itik hanya memasok dari Kalsel. bahkan pihak karantina tidak akan mengijinkan pemasok melewati pos-pos pengawasan tanpa membawa surat rekomendasi dari Disnak,” jelasnya.
Selain itu, meningkatkan kewaspadaan dini melalui analisis situasi terhadap kemungkinan timbulnya serangan AI, termasuk deteksi dini melalui surveilans (pengamatan) khususnya daerah berisiko tinggi (padat populasi) maupun sumber bibit ternak itik.
Diakui, kasus AI pernah terjadi di Berau pada Januari lalu dan sempat mematikan sembilan ekor itik. Namun, Disnak Kaltim bersama instansi teknis setempat melakukan tindakan antisipasi dini melalui depopulasi dan penyemprotan di kawasan terindikasi dan sekitarnya.
“Kita selalu meningkatkan koordinasi lintas program dan sektor dalam upaya antisipasi flu burung di daerah. Dalam kegiatan di lapangan kami selalu berkoordinasi dengan pihak karantina khususnya meningkatkan pengawasan di pintu-pintu masuk ke daerah,” ujar Edith.
Ditambahkan, terpenting peternak unggas baik itik maupun ayam agar selalu menjaga kebersihan kandang dan lingkungan sekitarnya serta memisahkan pemeliharaan ternak itik dengan ayam dan melakukan biosekuriti (tata kelola kesehatan lingkungan) yang ketat.(yans/hmsprov).
04 Maret 2014 Jam 00:00:00
Peternakan
21 Mei 2013 Jam 00:00:00
Peternakan
21 Juli 2019 Jam 23:23:49
Peternakan
27 Februari 2013 Jam 00:00:00
Peternakan
25 November 2013 Jam 00:00:00
Peternakan
19 September 2013 Jam 00:00:00
Peternakan
01 Desember 2023 Jam 21:56:47
Gubernur Kaltim
01 Desember 2023 Jam 15:26:11
Gubernur Kaltim
01 Desember 2023 Jam 15:16:34
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
30 November 2023 Jam 22:23:49
Gubernur Kaltim
30 November 2023 Jam 20:23:13
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
06 Juni 2022 Jam 19:30:28
Informasi dan Komunikasi
26 Juli 2013 Jam 00:00:00
Perencanaan Pembangunan
23 Desember 2013 Jam 00:00:00
Kepemudaan dan Olahraga
09 September 2013 Jam 00:00:00
Penanggulangan Bencana
16 Juni 2017 Jam 08:25:22
Pertahanan Keamanan
03 November 2014 Jam 00:00:00
Pemerintahan