Kalimantan Timur
Pelatihan Kewirausahaan Bagi Pemula, Dorong Pelaku UKM Lebih Kompetitif

Kepala Disnakertrans Kaltim Abu Helmi dan Sekcam Loa Kulu Hairuni bersama peserta pelatihan. (ist)

 

SAMARINDA - Bank Indonesia mencatat sepanjang tahun 2017, pertumbuhan ekonomi Kaltim bergerak positif mencapai 3,1%. Angka ini jauh lebih baik dari kondisi dua atau tiga tahun lalu dimana pertumbuhan ekonomi Kaltim bahkan sempat menyentuh angka minus. 

 

Kecenderungan positif ini pun disambut jajaran Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltim melalui UPT Pengembangan Produktifitas Daerah (PPD) dengan menggelar kegiatan Pelatihan Kewirausahaan Bagi Pemula. Ini merupakan angkatan pertama di tahun 2018. Pelatihan diberikan kepada 20 ibu rumah tangga dari 8 desa di Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara. "Kita manfaatkan momentum yang sangat baik ini. Pelaku usaha kecil menengah, khususnya para wirausahawan  pemula kita dorong untuk ikut memberikan andil dalam pergerakan pertumbuhan ekonomi daerah," kata Kepala Disnakertrans Kaltim, Abu Helmi usai membuka Pelatihan Kewirausahaan bagi Pemula Angkatan I di Balai Pertemuan Kecamatan Loa Kulu, Senin (12/3) lalu.

 

Kecamatan Loa Kulu lanjut Abu Helmi memiliki produk-produk yang menjadi andalan masyarakat setempat, diantaranya penganan tempe dan hasil ikan  dari keramba (ikan mas, nila dan patin). Potensi lainnya adalah perkebunan karet dan kelapa, sedangkan dari peternakan terdapat potensi peternakan ayam, bebek dan sapi.

 

Pelatihan ini dimaksudkan untuk mendorong agar para pelaku usaha di kecamatan tersebut mampu menerapkan ilmu produktifitas  sebagai pola hidup untuk lebih maju dan lebih baik. Sikap produktif kata Abu Helmi, akan mendorong pelaku usaha menjadi lebih dinamis, kreatif, inovatif serta terbuka terhadap kritik, ide baru dan perubahan.

 

Pemerintah akan bekerja keras untuk mendorong berkembangnya semangat produktifitas ini. Apalagi, ketatnya persaingan dalam era global saat ini tidak mungkin lagi bisa dihindari. Masyarakat Kaltim harus membekali diri dengan kemampuan wirausaha yang baik, termasuk mengoptimalkan potensi sumber daya lokal yang tersedia untuk selanjutnya bersaing dengan produk-produk luar Kaltim, termasuk produk luar negeri. "Kami akan terus mendorong wirausahawan Kaltim menjadi lebih kompetitif," kata Abu Helmi.

 

Sekretaris Kecamatan Loa Kulu Hairuni mengaku sangat senang karena wilayahnya menjadi lokasi pertama yang dipilih tahun ini. "Kami sangat berterimakasih menjadi yang pertama. Semoga warga kami nantinya bisa menularkan ilmu yang diterima kepada pelaku-pelaku usaha yang lain," kata Hariuni.

 

Sementara Kepala UPTD PPD Disnakertrans Kaltim Hj Hetty menyebutkan pelatihan dilaksanakan selama 6 hari (12-17 Maret 2018). Sebanyak 20 peserta pelatihan dibekali teori dan praktik membuat produk dengan prinsip-prinsip produktivitas. Selain itu mereka juga mendapat tambahan pengetahuan tentang tehnis membuat laporan laba rugi, pembukuan yang benar, manajemen keuangan dan lain sebagainya. "Mereka juga dilatih untuk mengelola pembukuan secara benar. Karena biasanya, usaha kecil itu seringkali tidak memisahkan biaya usaha dan keperluan pribadi. Mereka kita ajarkan itu, agar benar-benar mereka bisa menghitung pendapatan dan biaya yang sesungguhnya dikeluarkan untuk usaha yang ditekuni," kata Hetty. (sul/humasprov)

Berita Terkait