Kalimantan Timur
Pelepasan G70 EKW

Gubernur Minta Pemuda Perangi Narkoba

SAMARINDA - Sebagai pemegang estafet pembangunan bangsa, pemuda wajib  memerangi penyalahgunaan narkoba. Pemuda harus memiliki kualitas pengetahuan dan kreatif dalam berbagai bidang.  Pemuda juga harus mampu menjadi motor penggerak pembangunan.

Hal itu disampaikan Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak ketika pelepasan Gerakan Ayo Kerja 70 (G70) Ekspedisi Kapsul Waktu (EKW) di Lapangan Parkir Komplek Stadion Madya Sempaja Samarinda, Rabu (28/10).

Keterlibatan pemuda memerangi penyalahgunaan narkoba, diharapkan peringkat penyalahgunaan narkoba di Kaltim secara nasional bisa diturunkan. Perang terhadap penyalahgunaan narkoba bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah tetapi semua pihak, terutama pemuda.

"Pemuda memiliki peran besar dalam mendukung pemerintah untuk memerangi penyalahgunaan narkoba di daerah. Karena, saat ini korban penyalahgunaan tersebut tidak hanya dialami orang tua melainkan generasi muda. Karena itu, pemuda wajib ikut serta dalam memerangi penyalahgunaan narkoba," kata Awang Faroek Ishak di hadapan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kaltim dan Panitia Nasional G70 EKW.

Apalagi, Kaltim memiliki impian 70 tahun akan datang bahwa daerah ini dapat menjadi lokomotif ekonomi Asia Timur, sehingga diperlukan pemuda yang sehat, tangguh dan berkualitas di berbagai bidang.

Awang mengatakan sejarah mencatat pemuda sebagai ujung tombak menuju kemajuan kemerdekaan bangsa ini. Seiringnya waktu, yang saat ini masuk dalam era pembangunan. Maka peran pemuda semakin berat.

Karena itu, potensi yang dimiliki pemuda harus dikembangkan secara optimal, sehingga mampu berjuang mendukung pembangunan di daerah menuju masyarakat yang sejahtera. Artinya, pemuda jangan sampai terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba, sehingga tidak mampu mendukung pembangunan daerah.

“Banyak cara yang dilakukan agar dapat membangun kualitas kemampuan para pemuda, selain pemuda harus jauh dan memerangi penyalahgunaan narkoba, yakni dengan pelatihan kepemimpinan maupun pelatihan kewirausahaan, sehingga peran pemuda dalam pembangunan di daerah semakin nyata,” jelasnya.

Selain itu, tujuh impian yang diharapkan masyarakat Kaltim disampaikan Ketua DPD KNPI Kaltim Dayang Donna Faroek bersama siswi SD asal Samarinda di hadapan FKPD Kaltim.

Tujuh impian tersebut, yakni pertama Kaltim sebagai lokomotif ekonomi Asia Timur. Kedua, Kaltim sebagai paru-paru dunia. Ketiga, Kaltim sebagai Ibukota Republik Indonesia. Keempat, masyarakat Kaltim cerdas, professional dan beradab. Kelima, infrastruktur Kaltim yang modern dan ramah lingkungan. Keenam, sumber daya alam Kaltim untuk kesejahteraan rakyat dan ketujuh masyarakat Kaltim yang agamis dan berbudaya.

Selanjutnya impian tersebut ditanam oleh Gubernur Awang Faroek Ishak atas nama rakyat Kaltim dalam kapsul yang dibawa Panitia Nasional G70 EKW. Kemudian panitia nasional melanjutkan perjalanan menuju Kota Bontang, Kutai Timur dan berakhir di Tanjung Redeb Berau. Setelah dari Berau Kapsul Waktu akan dibawa ke Kaltara. (jay/sul/es/humasprov)

///FOTO : Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak (tengah) bersama Ketua DPRD Kaltim HM Syahrun (lima dari kanan) , Wakil Gubernur HM Mukmin Faisyal HP (empat dari kiri), dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Kaltim pada  pelepasan Ekspedisi Kapsul Waktu (EKW).(fajar/humasprov)

 

Berita Terkait
Government Public Relation