SAMARINDA - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui instansi terkait terus berupaya menekan berkurangnya bahkan mencegah hilangnya hutan mangrove (bakau), akibat kegiatan yang tidak ramah lingkungan.
"Sejak tahun 2010, Dinas Kelautan dan Perikanan telah melakukan penanaman mangrove," kata Plt Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Riza Indra Riadi saat ramah tamah Exploratory Visit of Canadian Embassy Team to East Kalimantan di Pool Teras Hotel Novotel Balikpapan, Ahad 6 Februari 2022.
Riza menyebutkan mangrove atau hutan bakau tersebar pada kawasan pesisir timur Kaltim, dari Kebupaten Paser, Penajam Paser Utara, Balikpapan, Kutai Kartanegara, Samarinda, Bontang, Kutai Timur hingga Kabupaten Berau.
Upaya keras Pemprov Kaltim dengan dukungan dan melibatkan seluruh stakeholder terkait, termasuk pihak perusahaan yang peduli lingkungan guna melindungi hutan mangrove yang memiliki fungsi yang sangat besar bagi lingkungan hidup.
Di antaranya mangrove sebagai tumbuhan yang mampu menahan arus air laut yang mengikis daratan pantai, sehingga tumbuhan mangrove mampu untuk menahan air laut agar tidak mengikis tanah di garis pantai.
Karenanya, ujar Riza, upaya lain yang dilakukan untuk mengurangi penghilangan mangrove dengan memperkuat petani tambak untuk meningkatkan produktivitas tambak dan mengembangkan ekonomi alternatif.
"Seperti pengembangan pemanfaatan hasil vegetasi mangrove, serta pengembangan ekowisata mangrove," ungkapnya.
Pemanfaatan hasil vegetasi mangrove, dijelaskan Riza, disampaikan kepada masyarakat sekitar dan petani petambak bahwa manfaat kawasan hutan mangrove menjadi tempat yang paling sesuai untuk pembibitan ikan, udang dan berbagai potensi habitat laut lainnya.
"Kita edukasi masyarakat bahwa kawasan hutan mangrove telah membantu dan menjaga ketersediaan sumber daya ikan di laut yang tidak akan habis," bebernya.
Selain itu, mangrove juga dimanfaatkan masyarakat sekitar dikelola untuk pengembangan ekowisata, sehingga memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat, berkat mereka memelihara dan melestarikan hutan mangrove.
"Bahwa mangrove untuk pelestarian lingkungan, juga memberi nilai lebih bagi masyarakatnya, itu pasti," pungkas Riza. (yans/sul/adpimprov kaltim)
21 Juni 2022 Jam 21:23:02
Informasi dan Komunikasi
21 April 2022 Jam 08:35:03
Informasi dan Komunikasi
10 November 2022 Jam 07:33:48
Informasi dan Komunikasi
14 September 2022 Jam 06:32:36
Informasi dan Komunikasi
11 Desember 2022 Jam 20:12:31
Informasi dan Komunikasi
18 Juni 2022 Jam 20:35:13
Informasi dan Komunikasi
01 April 2023 Jam 22:25:35
Gubernur Kaltim
01 April 2023 Jam 14:30:08
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
31 Maret 2023 Jam 23:53:03
Gubernur Kaltim
31 Maret 2023 Jam 23:48:40
Gubernur Kaltim
31 Maret 2023 Jam 23:48:09
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
17 April 2018 Jam 19:01:40
BNN
02 Juli 2020 Jam 13:05:31
Berita Acara
20 November 2018 Jam 18:38:29
Kegiatan Silaturahmi
12 Juni 2022 Jam 21:28:29
Info Reformasi Birokrasi