Pembinaan Olahraga Harus Dimulai Sejak Usia Dini
BALIKPAPAN - Pengembangan olahraga tidak hanya dari sisi kemutakhiran ilmu pengetahuan yang diterapkan tetapi sisi sosiologi, psikologi dan manajemen pembinaan olahraga yang menyangkut perangkat sistem pembinaan olahraga yang dimulai sejak usia dini hingga usia keemasan.
Pola pengembangan olahraga tersebut dikemukakan Gubernur Kaltim dalam sambutan tertulis disampaikan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kaltim H Sigit Muryono pada Pelatihan Iptek dan SDM Olahraga di Kota Balikpapan, Rabu (4/6).
Menurut dia, peningkatan kemutakhiran penerapan ilmu pelatihan termasuk pembinaan kondisi fisik, ketepatan ukuran pelatihan, penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) olahraga untuk meningkatkan prestasi.
Diantaranya dengan ilmu mempelajari tubuh dan bagian-bagian lain pada waktu berolahraga (Faal Olahraga) serta Talent Scouting (pemanduan bakat) pada berbagai cabang olahraga (Cabor).
Termasuk penyusunan periodisasi latihan berdasarkan tes fisik dan dan Iptek olahraga, pemberian zat gizi, pencegahan dan penanggulangan cedera waktu latihan dan pertandingan, penentuan layak tidak layak atlet dan prinsip-prinsip pelatihan yang diterapkan.
Selain itu, teori psikologi perlu dilakukan dalam upaya peningkatan prestasi olahraga, terutama memicu dan motivasi berprestasi penampilan atlet. Pembelajaran kepribadian atau personality atlet agar perlu dilakukan untuk dapat memahami para atlet.
“Sehingga pada saat yang sama atlet dapat dikokohkan kepribadiannya melalui kekuatan fisik, emosional dan intelektual secara utuh. Karenanya, sangat diperlukan pemahaman yang sama tentang visi misi program keolahragaan yang dikembangkan,” harapnya.
Sementara itu Kepala Bidang Kewirausahaan Pemuda dan Industri Olahraga Farida Hydro Foelyani mengatakan pelatihan bertujuan menambah wawasan dan meningkatkan kualitas tentang Iptek dan SDM Olahraga bagi pelatih dan mantan atlet.
“Pelatihan ini diharapkan mampu mengubah pola pikir, sikap dan membentuk karakter serta profesionalisme para pelatih dan atlet. Sehingga bisa mencetak altlet-atlet yang berprestasi menjadi sang juara pada PON 2016 di Jawa Barat,” ujar Farida Hydro Foelyani.
Pelatihan Iptek dan SDM Olahraga dilaksanakan selama empat hari sejak 4-7 Juni diikuti 60 peserta terdiri 40 pelatih cabor, 10 pelatih SKOI dan 10 pelatih/atlet Dispora. Narasumber dosen pascasarjana Sosiologi dan Kesehatan Olahraga Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung Dr A Purba dan Dr Leonardus Lubis.(yans/sul/es/hmsprov)
26 November 2018 Jam 19:57:02
Kepemudaan dan Olahraga
13 November 2013 Jam 00:00:00
Kepemudaan dan Olahraga
13 Maret 2020 Jam 09:05:17
Kepemudaan dan Olahraga
27 Mei 2018 Jam 20:58:56
Kepemudaan dan Olahraga
27 Juli 2013 Jam 00:00:00
Kepemudaan dan Olahraga
01 Desember 2021 Jam 09:08:47
Kepemudaan dan Olahraga
31 Januari 2023 Jam 22:28:31
Sumber Daya Manusia
30 Januari 2023 Jam 22:26:01
Informasi dan Komunikasi
30 Januari 2023 Jam 22:23:44
Info Reformasi Birokrasi
30 Januari 2023 Jam 22:17:36
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
08 Desember 2016 Jam 00:00:00
Prestasi
14 Februari 2021 Jam 09:27:06
Kesehatan
09 Juni 2017 Jam 09:48:08
Peternakan
15 Maret 2020 Jam 16:40:54
Even Olahraga
29 Januari 2017 Jam 00:00:00
Pendidikan