Kalimantan Timur
Pemerataan Pembangunan Disesuaikan Program Prioritas dan Kemampuan Keuangan Daerah

Foto Adi Suseno / Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi Kalimantan Timur

BALIKPAPAN - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur di bawah duet kepemimpinan Gubernur Isran Noor dan Wakil Gubernur Hadi Mulyadi berkomitmen untuk melaksanakan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Benua Etam, tidak terkecuali. Namun tetap memperhatikan program prioritas dan kemampuan keuangan daerah. 

 

Penegasan tersebut disampaikan Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi saat meninjau lokasi pembangunan Masjid Al Mustaqim dan Pusat Dakwah Muhammadiyah di Jalan Beler RT 63 Kelurahan Damai Balikpapan Selatan, Balikpapan, Sabtu (18/6/2022). 

 

“Pak Isran bersama saya dan jajaran Pemprov Kaltim akan terus berjuang agar pemerataan pembangunan bisa dirasakan masyarakat Kaltim. Namun, sekali lagi saya ingatkan bahwa kemampuan keuangan kita terbatas, dengan APBD hanya sekitar Rp12 triliun, sedangkan luas Kaltim sama dengan luas Pulau Jawa yang jika digabungkan seluruh APBD provinsi di Jawa jumlahnya ratusan triliun,” jelas Hadi saat diskusi santai dengan jajaran Pimpinan Daerah Muhammadiyah Balikpapan serta warga RT 63. 

 

Untuk itu, lanjut Hadi, saat ini pemerintah provinsi terus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota berusaha untuk mendahulukan program prioritas khususnya terkait kebutuhan dasar masyarakat, menyangkut jalan, jembatan, rumah layak huni, air bersih, listrik dan lainnya. 

 

“Seluruh Kaltim kita bantu menyesuaikan dengan program prioritas dan kemampuan keuangan daerah. Semua masukan warga kita tampung terutama untuk pembangunan infrastruktur dasar, dan akan kita carikan solusi bersamanya. Lebih bagus kalau usulan ini masuk ke Pemkot Balikpapan untuk kemudian diusulkan ke pemerintah provinsi,” kata Hadi menjawab pertanyaan warga RT 63 terkait belum mengalirnya air bersih dan penerangan jalan umum di sekitar lokasi pembangunan masjid dan Pusat Dakwah Muhammadiyah Balikpapan. 

 

Hadi pun meminta agar pembangunan masjid dan Pusat Dakwah Muhammadiyah ini agar dirancang sebaik-baiknya sebagai pusat dakwah di Balikpapan dan Kalimantan Timur. 

 

“Jadi desainnya harus benar-benar baik, jangan sampai mubazir. Di lokasi ini harus bisa dikembangkan tidak hanya masjid, tetapi ada sekolah hingga pondok tahfidz. Kalau perguruan tinggi jangan di sini, harus cari lokasi lain,” pesannya. 

 

“Ini merupakan pekerjaan yang mulia dan harus didukung seluruh masyarakat. Karena ini program yang sangat baik, harus ada kerja sama dan kordinasi yang baik antara semua stakeholder, baik pemerintah daerah, swasta hingga masyarakat,” pungkas Hadi. (her/sul/adpimprov kaltim)

Berita Terkait
Government Public Relation