Kalimantan Timur
Pemerintah akan Lakukan Pembatasan, Urungkan Niat, Kalau Mau Mudik

Dok.humaskaltim

SAMARINDA - Pemerintah akan melakukan pembatasan pergerakan masyarakat jelang libur Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah. Langkah ini diambil demi  mencegah penyebaran Covid-19 di Kaltim.

Salah satu upaya membatasi pergerakan masyarakat itu akan dilakukan dengan membentuk posko di pintu masuk masing-masing daerah.

"Mobilitas pergerakan masyarakat harus dibatasi," kata Plt Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdaprov Kaltim Moh Jauhar Effendi saat memimpin rapat pembatasan kegiatan mudik dan pembentukan posko Hari Raya Idul Fitri 1441 H, Jumat (8/5/2020).  Rapat digelar di Ruang Tepian II Kantor Gubernur Kaltim.

Pembatasan pergerakan masyarakat ini sangat penting, sebab tren kasus positif virus corona di Kaltim masih terus bertambah.

Jauhar  mengatakan rapat ini sekaligus menindaklanjuti surat Menteri Dalam Negeri dan Menteri Perhubungan, bahwa baik menjelang maupun pasca Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah  harus ada posko dalam upaya memperketat mobilitas pergerakan manusia antardaerah dari titik awal.

Jauhar memberi contoh. Warga dari Sangatta yang mau bepergian ke Balikpapan, sebaiknya mengurungkan niat keberangkatan mereka. 

Pasalnya, setelah sampai di Balikpapan,  mereka tidak akan  diperbolehkan masuk Balikpapan.

Meski demikian, Jauhar mengingatkan agar semua daerah kompak dengan rencana pembatasan ini.

"Harus ada kesamaan bahasa. Artinya,  aturannya harus ketat. Jangan sampai satu daerah membatasi, sementara daerah lainnya masih longgar dan masyarakat masih bisa masuk," tegas Jauhar.

Usai rapat ini,  Dinas Perhubungan Kaltim akan melanjutkan rapat koordinasi dengan Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota bersama dinas instansi terkait untuk membuat formula kesamaan bahasa larangan mobilitas pergerakan masyarakat dengan mendirikan posko di masing-masing daerah.

Jauhar berharap  agar seluruh lapisan masyarakat menyadari bahwa saat ini pandemi Covid-19  belum lagi mereda, justru cenderung bertambah setiap harinya.

Karena itu diharapkan kesadaran  masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan,  baik mudik atau pun pulang kampung baik menjelang maupun pasca Hari Raya Idul Fitri.

"Dengan tidak mudik atau  pulang kampung, berarti masyarakat sudah membantu pemerintah menuntaskan pandemi Covid-19. Yang ingin bepergian tolong urungkan niatnya. Kalau pun ingin bersilaturahmi dengan keluarga  di kampung, lakukan melalui fasilitas whatsapp atau dengan  video call," pesan Jauhar.

Rapat dihadiri Karo Infrastruktur dan SDA Setdaprov Kaltim Hj.Lisa Hasliana serta sejumlah pejabat terkait lainnya. (mar/sul/humasprov kaltim)

Berita Terkait
Government Public Relation