Kalimantan Timur
Pemprov akan Jalin Kerjasama dengan 13 Provinsi

Optimalkan Potensi ALKI II


BONTANG
-Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak mengungkapkan potensi Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II dari Laut Sulawesi ke Samudera Hindia melalui Selat Makassar dan Selat Lombok yang melintasi 13 provinsi di wilayah Indonesia Tengah dan Timur harus dioptimalkan. Untuk itu, kata gubernur, Pemprov Kaltim dalam waktu dekat akan menjalin kerjasama dengan provinsi yang berada di sekitar ALKI II.

"ALKI sangat berperan memperlancar transportasi kapal-kapal dagang yang melintasi kepulauan Indonesia. Posisi ALKI II sangat bernilai strategis baik ditinjau dari aspek ekonomi maupun politis, karena akan membuka peluang berkembangnya pelabuhan besar dan berstandar internasional yang dapat mendorong perkembangan ekonomi daerah dan nasional," ungkap Awang Faroek pada Malam Silaturahmi Pemprov Kaltim dengan Pemkot Bontang di Cafe Singapore, Bontang, Kamis (26/6) malam.

Adapun 13 provinsi yang daerahnya dilintasi ALKI II, diantaranya Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Kalimantan Utara, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Kaltim. Menurut Awang Faroek, semua provinsi yang dilintasi ALKI II juga dapat saling melengkapi, terutama dalam pengiriman barang-barang kebutuhan untuk masing-masing provinsi. Khusus untuk Kaltim, masih sangat bergantung dengan barang kebutuhan pokok ataupun bahan material dari beberapa provinsi di sekitar ALKI II.

"Kita harus segera melakukan percepatan kerjasama dengan provinsi-provinsi di ALKI II dalam rangka memperlancar arus transportasi dan distribusi barang ke Kaltim. Karena keterlambatan arus distribusi barang dapat menyebabkan kurangnya stok bahan pokok dan lainnya. Itu juga salah satu penyebab inflasi tinggi di Kaltim," jelasnya.

Selain itu, lanjut dia, Kaltim saat ini terus diupayakan untuk menjadi salah satu pusat logistik nasional. Kaltim akan mengembangkan potensi dan keunggulan komparatif masing-masing kabupaten/kota khususnya di sektor pertanian dalam arti luas. Untuk mewujudkan hal itu, Awang Faroek menilai perlu dilakukan percepatan pembangunan infrastruktur sehingga terbangun konektivitas antar daerah.

"Terbangunnya konektivitas itu akan memperlancar arus pertumbuhan ekonomi kita. Dan tentu saja memberikan pengaruh positif untuk peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat," ucapnya.

Untuk itu juga, Awang Faroek meminta kepada seluruh kabupaten/kota agar terus melakukan percepatan pembangunan infrastruktur, khususnya yang dapat mendukung terbangunnya konektivitas antar wilayah. Sehingga, arus transportasi maupun distribusi barang menjadi semakin lancar.

"Pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda akan mendapatkan suntikan dana APBN 2015 sebesar Rp1 triliun, jadi kita harapkan dapat menyelesaikan beberapa paket yang ada. Tol ini akan berlanjut hingga Bontang dan Maloy, Kutai Timur. Jika ini terealisasi, maka dapat dipastikan pusat-pusat pertumbuhan industri yang sedang kita kembangkan akan saling terhubung dan dapat memudahkan akses ke sejumlah kawasan industri. Kabupaten/kota juga harus membangun infrastruktur lainnya untuk mendukung kawasan industri yang ada," pungkasnya.  (her/sul/hmsprov)

Berita Terkait
Government Public Relation