Kalimantan Timur
Pemprov Berusaha Penuhi Infastruktur Dasar Masyarakat

SAMARINDA – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim, Dr H Rusmadi mengungkapkan perkembangan pembangunan Kaltim dari masa ke masa terus mengalami peningkatan signifikan. Hal itu bisa dilihat dari beberapa indikator pembangunan, yakni pertumbuhan ekonomi dalam dua tahun terakhir menjadi yang tertinggi sepanjang 20 tahun terakhir dalam sejarah pembangunan Kaltim.

Dengan pertumbuhan ekonomi yang terus menggeliat, konsekuensi yang harus diterima Kaltim adalah tingginya migrasi dari daerah lain yang menjadikan pertumbuhan penduduk semakin tinggi. Dan itu juga berdampak pada bertambahnya jumlah penduduk miskin dan pengangguran sebagai akibat dari banyaknya pendatang yang masuk ke Kaltim tanpa dibekali skill dan kemampuan untuk bekerja.

“Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kaltim pada 2011 berada diposisi kelima nasional dengan poin 76,22. Itu merupakan indikator keberhasilan pembangunan di Kaltim. Terkait tingginya angka kemiskinan dan pengangguran, seperti kata Gubernur, Kaltim ini ibarat gula yang menarik minat pendatang. Hal itu mengakibatkan pertumbuhan penduduk mencapai 3,81 persen, sedangkan pertumbuhan alami karena kelahiran hanya 1,38 persen. Jika ini bisa ditekan maka tingkat kemiskinan akan semakin berkurang,” jelas Rusmadi, di ruang kerjanya, Selasa (22/1).

Rusmadi menjelaskan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang baik, Pemprov terus melaksanakan kegiatan pembangunan khususnya pada sektor infrastruktur yang mampu menggerakkan dan meningkatkan daya saing ekonomi daerah serta membuka kesempatan kerja seluas-luasnya. Infrastruktur, sambung dia, terbagi atas dua jenis, yakni infrastruktur penunjang pada pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur dasar kebutuhan masyarakat.

“Infrastruktur penunjang itu, antara lain Jalan Tol, Pelabuhan Peti Kemas Kariangau, Jembatan Pulau Balang, Bandara dan pelabuhan lain. Sedangkan infrastruktur dasar itu, yakni akses transportasi di wilayah perbatasan, pedalaman dan daerah terpencil. Ini yang ingin kita wujudkan,” jelasnya.

Salah satu program pembangunan infrastruktur dasar yang terus dikejar oleh Pemprov adalah pembangunan jalan dari Krayan hiingga tembus ke Malinau, yang posisinya saat ini sudah sampai di daerah Long Semamu. Pada 2013, lanjut dia, Pemprov akan melanjutkan kerjasama dengan TNI untuk membuka keterisoliran di wilayah perbatasan.

‘Ini salah satu cara yang kita lakukan karena memang penuh keterbatasan. Seperti perluasan tiga bandara perbatasan yang juga bekerjasama dengan TNI. Hal ini dilakukan dalam rangka mempermudah akses transportasi orang dan barang ke wilayah perbatasan,” katanya.

Sama halnya dengan di Kutai Barat, yang juga memiliki garis batas darat dengan Malaysia, Pemprov juga sedang membangun jalan Long Bagun hingga Long Pahangai, dengan sumber dana APBD Kaltim. Sedangkan dari Long Pangahai sampai perbatasan sumber dananya dari APBN. Selain itu, lanjut dia, pada 2013 Pemprov juga menargetkan tidak ada desa yang tidak berlistrik.

“Hal itu perlu dukungan kabupaten/kota. Tidak bisa hanya bertumpu pada provinsi. Paling tidak lebih banyak dari bantuan Provinsi,” pungkasnya.(her/hmsprov)

Foto : H Rusmadi

Berita Terkait
Government Public Relation