Pelayanan Kesehatan Jiwa Terus Ditingkatkan
SAMARINDA-Wakil Gubernur Kaltim H Farid Wadjdy mengaku prihatin karena tingkat gangguan mental di Kaltim masih sangat tinggi. Menurut data Dinas Kesehatan Kaltim hingga Oktober 2013, tingkat prevalensi gangguan mental emosional sekitar 6,9 persen atau 168.081 jiwa. Sedangkan gangguan jiwa berat memiliki prevalensi 1,3 persen atau sekitar 3.231 jiwa.
"Fakta ini tentu harus kita temukan solusi terbaiknya agar tidak terus menjadi beban yang berat. Berdasarkan estimasi biaya untuk penanganan terkait gangguan mental ini mencapai Rp4,5 miliar setiap bulan," kata Farid Wadjdy saat membuka Konferensi Nasional (Konas) X Keperawatan Jiwa di Pendopo Lamin Etam, Kamis (7/11) malam.
Untuk peningkatan kualitas pelayanan yang semakin baik, termasuk bagi para penderita gangguan mental, tahun ini Pemprov Kaltim menyediakan anggaran tidak kurang dari 10 persen APBD Kaltim. Selain itu, Pemprov juga berencana melakukan relokasi Rumah Sakit Jiwa Daerah Atma Husada Mahakam demi peningkatan pelayanan kesehatan jiwa.
Konsep pelayanan kesehatan jiwa juga secara teratur dilakukan pembenahan dengan konsep pelayanan secara holistik, komprehensif, kontinyu dan paripurna. Pola ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam pelayanan kesehatan jiwa.
Selain itu, Farid juga mengingatkan agar tidak semua penderita gangguan mental diarahkan langsung ke rumah sakit gangguan jiwa. Penanganan awal bisa dilakukan di Puskesmas terdekat dan jika diperlukan pertolongan lebih lanjut, maka barulah si penderita bisa diarahkan ke rumah sakit jiwa.
"Pelayanan kesehatan jiwa oleh Rumah Sakit Jiwa Daerah Atma Husada Mahakam Kaltim menjadi rujukan selanjutnya," tambah Farid.
Masalah lain yang hingga saat ini masih terjadi adalah kesenjangan pelayanan (treatment gap) yang besar antara masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan umum dan masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan jiwa.
Secara Nasional treatment gap mencapai 90 persen sehingga bisa diartikan hanya sekitar 10 persen masyarakat yang mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa. Angka ini jauh dibanding masyarakat yang mengalami gangguan penyakit pada umumnya. "Estimasi ini dapat menjadi pedoman Pemprov Kaltim untuk melakukan peningkatan pelayanan kesehatan jiwa secara menyeluruh," ujarnya. (sar/hmsprov).
//Foto: KONFERENSI NASIONAL. Wagub Kaltim H Farid Wadjdy bersama para Narasumber, perwakilan Utusan dan Panitia Konferensi Nasional (Konas) X Keperawatan Jiwa. (yuliawan/humasprov kaltim).
16 Agustus 2013 Jam 00:00:00
Kesehatan
21 Agustus 2021 Jam 07:49:48
Kesehatan
22 Agustus 2013 Jam 00:00:00
Kesehatan
10 Juli 2021 Jam 12:22:18
Kesehatan
08 Januari 2021 Jam 19:15:27
Kesehatan
15 Juni 2023 Jam 17:26:55
Kesehatan
22 September 2023 Jam 17:03:23
Gubernur Kaltim
22 September 2023 Jam 17:01:11
Gubernur Kaltim
22 September 2023 Jam 16:56:55
Gubernur Kaltim
22 September 2023 Jam 16:53:17
Gubernur Kaltim
22 September 2023 Jam 16:49:24
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
21 Juni 2016 Jam 00:00:00
Pemerintahan
28 September 2019 Jam 00:09:27
Kegiatan Silaturahmi
07 Maret 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
10 Agustus 2015 Jam 00:00:00
Pemerintahan
06 Oktober 2014 Jam 00:00:00
Sosial