Pemprov Minta PSB Tak Bebani Orang Tua
SAMARINDA-Satuan pendidikan atau sekolah diingatkan agar tidak membebani orang tua calon siswa dalam penerimaan siswa baru (PSB), baik di jenjang Sekolah Dasar (SD) sederajat hingga SMA sederajat. PSB tidak boleh memberatkan para orang tua calon siswa baru, misalnya dengan menerapkan syarat-syarat tertentu yang tidak sepatutnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kaltim Musyahrim menegaskan, setiap sekolah harus menjadikan hasil Ujian Nasional (UN) sebagai dasar penerimaan siswa baru, bukan faktor uang dan syarat tertentu yang berpotensi memberatkan orang tua.
“Dengan nilai hasil UN tersebut, tidak perlu lagi ada seleksi lain untuk masuk ke jenjang selanjutnya. Misal, harus ada biaya masuk sehingga orang tua calon siswa terbebani. Saya sarankan, agar kepala sekolah dan komite sekolah berkoordinasi mengenai PSB tersebut,” kata Musyahrim, Selasa (19/5)
PSB juga diharapkan dapat mempertimbangkan kondisi, lokasi dan lingkungan sekolah. Artinya, meski PSB dilakukan secara online, namun harus juga melihat kondisi lingkungan sekitar sekolah. Misal, jika ada warga di lingkungan sekolah tersebut mendaftarkan anaknya, tetapi tidak diterima, karena alasan syarat pendaftaran dilakukan secara online.
“Jika ada masalah seperti itu, maka harus disikapi. Mungkin dengan program bina lingkungan, anak-anak di sekitar sekolah itu bisa diterima. Jangan sampai, ada anak yang sekolahnya di samping rumah mereka ternyata harus bersekolah dengan jarak 10 kilo meter dari tempat tinggal mereka,” jelas Musyahrim.
Sesuai dengan komitmen Pemprov Kaltim maupun Pemerintah Kabupaten/Kota untuk meningkatkan mutu pendidikan di masing-masing sekolah, maka masing-masing sekolah mendapatkan bantuan operasional sekolah (BOS). Artinya, pemerintah tidak membeda-bedakan peningkatan mutu pendidikan di sekolah
“Karena itu, orang tua siswa jangan memaksakan anak mereka untuk masuk di sekolah negeri. Karena, pemerintah sudah memberikan bantuan operasional yang sama di masing-masing sekolah, baik negeri maupun swasta. Dari sisi pembinaan dan pembiayaan pemerintah memberikan perlakuan yang sama,” tambah Musyahrim.
Lanjut Musyahrim, sekolah di Kaltim semua sama, tidak ada yang favorit. Karena itu, kualitas pendidikan siswa tergantung dari diri siswa tersebut dalam menyerap pendidikan yang diberikan para guru di sekolah.
“Biar orang menganggap sekolah tersebut tidak favorit, tetapi anaknya rajin belajar dan pintar, tentu mereka bisa juga berprestasi. Prestasi anak, bukan tergantung dari sekolah favorit,” tegas Musyahrim. (jay/sul/hmsprov)
23 Februari 2016 Jam 00:00:00
Pembangunan
11 Februari 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
29 Agustus 2014 Jam 00:00:00
Pembangunan
10 Desember 2014 Jam 00:00:00
Pembangunan
21 Januari 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
06 Februari 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
22 Maret 2023 Jam 14:30:39
Administrasi Pembangunan
21 Maret 2023 Jam 18:07:56
Gubernur Kaltim
21 Maret 2023 Jam 18:00:13
Administrasi Pembangunan
21 Maret 2023 Jam 17:54:22
Gubernur Kaltim
20 Maret 2023 Jam 22:54:58
Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
21 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pendidikan
15 Juni 2019 Jam 21:45:38
Kegiatan Silaturahmi
22 September 2016 Jam 00:00:00
Perpustakaan
01 September 2019 Jam 05:34:05
Kolom Minggu
24 Januari 2023 Jam 06:29:01
Gubernur Kaltim