Kalimantan Timur
Pemprov Optimis 14 Persen Penurunan Stunting Hingga 2024

Foto Arief Murtadha / Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi Kalimantan Timur

SAMARINDA - Pemprov Kaltim optimis penurunan angka stunting mampu mencapai target turun hingga 14 persen pada 2024. Bahkan, untuk 2021 dari 28 persen telah turun hingga 22 persen atau menurun hingga enam persen. Karena itu, selanjutnya Kaltim memiliki target lagi hingga dua tahun ke depan, yakni mencapai delapan persen.

 

Karena itu, Wagub Kaltim H Hadi Mulyadi meyakini Pemprov Kaltim dengan bekerjasama berbagai pihak mampu mencapai target tersebut. Kerja sama itu, mulai dari Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim, Dinas Kesehatan, BKKBN dan berbagai pihak lainnya yang diharapkan mampu mendukung pencapaian target tersebut.

 

“Kita yakin selama dua tahun ke depan bisa mencapai target tersebut. Yakni, menurunkan presentase kasus stunting di Provinsi Kaltim,” ucap Hadi Mulyadi usai menerima kunjungan Kepala DKP3A Noryani Sorayalita bersama Tim Satgas Stunting Kaltim, di Rumah Jabatan Wagub, Jalan Milono Samarinda, Jumat 8 April 2022.

 

Menurut Hadi, penurunan ini memang tidak mudah. Karena itu, harus kerja keras bersama-sama. Untuk itu, Tim Satgas Stunting Kaltim yang sudah dibentuk dapat bekerja cepat dengan berbagai pihak, sehingga target yang dicapai dapat terwujud.

 

Hadi berpesan, agar seluruh tim yang terlibat dalam penurunan stunting bisa bersama-sama turun ke lapangan, sehingga kasus ini bisa menurun. Artinya, tanpa kerja sama dengan berbagai pihak, target tersebut tidak mudah dicapai.

 

“Insyaallah kita akan turun ke lapangan, yaitu dengan melakukan sosialisasi maupun penyuluhan, sehingga masyarakat betul-betul paham bagaimana menghindari kasus tersebut. Harapannya, masyarakat Kaltim selalu dalam kondisi sehat dan terjamin kebutuhan gizinya, sehingga tumbuh kembang ibu dan anak semakin tinggi,” harapnya.

 

Tampak hadir Plt Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim Hj Karlina K dan Ketua Tim Satgas Stunting Kaltim dr Hj Fadilah Mante Runa.(jay/sul/adpimprov kaltim)

Berita Terkait
Data Masih Kosong
Data Masih Kosong
Government Public Relation