Kalimantan Timur
Pemprov Terus Pacu Populasi Kerbau Krayan

SAMARINDA–Sejak tahun 1999 populasi kerbau masih sekitar  9.000 ekor namun berdasarkan hasil pendataan ternak tahun 2011 yang dilaksanakan Badan Pusat Statistik maka populasi ternak kerbau di Kecamatan Krayan menurun sekitar 2.987 ekor.

Mencermati kondisi tersebut, Pemprov Kaltim melalui Dinas Peternakan (Disnak) melakukan berbagai kegiatan terutama dalam upaya meningkatkan populasi Kerbau Krayan. Misalnya, melalui inseminasi buatan (IB) dan pengadaan kerbau betina serta pembentukan pusat pembibitan.

“Pemprov sangat berkomitmen dalam upaya peningkatan populasi Kerbau Krayan yang terus berkurang melalui berbagai kegiatan baik IB maupun pengadaan kerbau betina serta pembentukan pusat pembibitan kerbau,” kata Kepala Bidang Perbibitan dan Budidaya Disnak Kaltim I Made Gusti Jaya Adhi, Rabu (6/11).

Kegiatan berupa IB dengan menggunakan semen (cairan sperma/reproduksi) dari pejantan Kerbau Unggul dilakukan secara intensif disertai perkawinan secara ‘Back Cross’ dan pengadaan  untuk perkawinan silang kerbau betina unggul dan pejantan sapi unggul yang disebar ke petani.Kastrasi (pengebirian) terhadap semua kerbau jantan yang jelek dan pembentukan pusat pembibitan kerbau pada tiap-tiap kecamatan baik Kecamatan Krayan maupun Kecamatan Krayan Selatan di Kabupaten Nunukan.

Menurut Made, pola ini menjadi strategi peningkatan populasi dan mutu genetik kerbau yang dapat dilaksanakan lebih cepat dan hasilnya lebih akurat selama dalam pelaksanaannya harus dilakukan berdasarkan ketentuan-ketentuan pemuliaan ternak.

Selain itu, Disnak bersama instansi terkait di daerah melakukan pembinaan dan pemberdayaan petani ternak yang dilakukan secara terarah dan terprogram yang dilakukan sejak tahun 2007 walaupun belum maksimal sebab terkendala akses transportasi dan biaya tinggi.

Setiap  tahun mulai  2007 telah memberikan perhatian dalam bentuk kegiatan dan  tahun 2012 melalui APBD provinsi melakukan kegiatan pengembangan perbibitan dan budidaya, pengadaan kerbau jantan sebanyak 30 ekor untuk  satu kelompok tani senilai Rp375 juta. 

“Tahun 2013 melalui APBD provinsi dilaksanakan kegiatan pengembangan perbibitan dan budidaya pengembangan ternak kerbau dalam upaya perbaikan mutu genetik Kerbau Krayan sebanyak 60 ekor untuk 2 kelompok tani senilai Rp750 juta,” ungkap Made. (yans/adv)

///Foto: Kerbau Krayan.(dok. Humasprov kaltim)

 

Berita Terkait