Kalimantan Timur
Penanganan HIV/AIDS Libatkan Lintas Sektor

SAMARINDA – Penanganan sekaligus antisipasi penyebaran HIV/AIDS di lingkungan masyarakat, Pemprov Kaltim melaksanakan program penuntasan melalui lintas sektor dengan melibatkan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah).


“Dalam mengantisipasi permasalahan HIV/AIDS perlu perhatian serius dengan melibatkan semua pihak, terutama lintas sektor di lingkup Pemprov Kaltim dengan dukungan pendanaan yang memadai,” kata Asisten Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Kaltim H Sutarnyoto saat mewakili Ketua Pelaksana Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD),  H Farid Wadjdy pada video conference dengan Menko Kesra Agung Laksono di Kantor Perwakilan BKKBN Kaltim, Senin (18/2).


Menurut dia, anggaran untuk tahun ini sudah mencapai Rp9 miliar yang tersebar di beberapa SKPD. Misalnya, Dinas Pendidikan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB, Dinas Pemuda dan Olahraga serta Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial.


Sedangkan kegiatan disesuaikan dengan bidang kerja masing-masing SKPD. Sehingga kegiatan penanganan dan antisipasi penyebaran HIV/AIDS dapat terlaksana maksimal dan memasuki segala bidang kehidupan masyarakat.


Sementara itu untuk kegiatan promosi dan sosialisasi terhadap upaya-upaya penanganan dan antisipasi dapat dilakukan kabupaten dan kota sesuai dengan kemampuan dan kondisi kewilayahan di masing-masing daerah.


Apalagi lanjutnya, kasus HIV/AIDS saat ini sudah sangat mengkhawatirkan sebab  masuk di lingkup keluarga atau ibu rumah tangga. Karena, ada suami yang menulari istri dan diindikasikan akan berimbas pada anak (bayi) yang dikandung.


 Karenanya, penanganan kasus HIV/AIDS harus secara sungguh-sungguh dan konferenhensif. Sebab, dari tahun ke tahun temuan terhadap kasus virus mematikan ini selalu meningkat.


“Secara kelembagaan KPAD terus berupaya secara maksimal untuk menggerakkan masyarakat terutama untuk merubah stigma masyarakat dalam penanganan yang dilakukan dengan melibatkan lintas sektor dan peran aktif masyarakat, termasuk secara sukarela memeriksakan dirinya apabila ditemukan gejala serangan virus tersebut,” ungkap Sutarnyoto.


Sementara itu Sekretaris KPAD Kaltim Jurnanto menyebutkan KPA tingkat  daerah sudah terbentuk di 14 kabupaten/kota se-Kaltim, sedangkan sarana layanan konseling dan tes sukarela terdapat 10 rumah sakit, 17 puskesmas dan dua sarana lain.


“Hingga Desember 2012 khusus Kaltim terdapat 2.695 penderita HIV diantaranya 776 orang positif AIDS sedangkan meninggal sebanyak 404 orang. Selain itu, terdapat 32 lokalisasi dengan jumlah wanita penjaja seks (WPS) langsung sekitar 6.380 orang dan tidak langsung sebanyak 5.0709 orang,” ujar Jurnanto.


Video conference dilaksanakan KPA Nasional menghadirkan Ketua KPA Nasional (Menko Mesra) Agung Laksono bersama Plt Kepala BKKBN Soedibyo Alimoesa. Hadir di Perwakilan BKKBN Kaltim Kepala Dinas Pendidikan H Musyahrim, Kepala Dinas Kesehatan Hj Rini Retno Sukesi, Kepala Dispora Sigit Muryono, Kepala Biro Sosial Setprov Kaltim H Syafrian Hasani serta Plh Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim H Achmad Taqdir.


Selain itu, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kaltim dan staf Kementerian Hukum dan HAM Kaltim serta Dinas Sosial, Lembaga Swadaya Masyarakat Laras, Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia dan Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Kaltim.(yans/hmsprov).

////Foto : Asisten Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Kaltim H Sutarnyoto (tengah) bersama Sekretaris KPAD Kaltim Jurnanto (kemeja putih) dan Kepala Dinas Kesehatan Hj Rini Retno Sukesi saat melakukan video conference dengan Menko Kesra Agung Laksono. (masdiansyah/humasprov kaltim)


 

Berita Terkait
Government Public Relation