"Rusa Sambar, rusa asli Kalimantan Timur, potensial dikembangkan sebagai komoditi unggulan di bidang peternakan di Kalimantan Timur, sekaligus sebagai salah satu pendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui usaha agribisnis, agroindustri dan agrowisata." (Biro Humas Provinsi Kaltim)
Rusa Sambar (Rusa unicolor) yang populasinya kian terancam menyusut karena perburuan, mendapat ruang dan regenerasi yang lebih baik di Kalimantan Timur, karena Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menaruh kepedulian yang sangat tinggi pada stwa tersebut.
Rusa Sambar ditangkar dan dibudidayakan pada Pusat Penangkaran Rusa di Desa Api Api Kecamatan Waru Kabupaten Penajam Paser Utara sejak tahun 1990/1991. Dalam perkembangannya penangkaran Rusa Sambar dikelola melalui Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai Pembibitan dan Inseminasi Buatan (UPTD-BPIB) Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Timur berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Provinsi Kalimantan Timur No.03 Tahun 2001 Tanggal 24 April 2001 tentang Pembentukan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Dinas Provinsi Kalimantan Timur.
Rusa Sambar termasuk golongan ruminansia yang khas berbeda dengan hewan liar lain karena pendengaran dan pemciumannya sangat tajam. Selain itu kecepatan melompat dan berlarinya juga cukup kencang. Pada umur dewasa berbadan besar, tungkai panjang, hidung gelap, dan suara melengking nyaring. Berat badan Rusa Sambar dewasa berkisar antara 80 sampai 90 kg.
Rusa Sambar mempunyai potensi ekonomi tinggi, karena hampir seluruh bagian tubuh bisa dimanfaatkan, antara lain daging sebagai sumber protein, tanduk muda atau Velvet sebagai bahan baku obat bernilai tinggi. Sayangnya, dalam dua tahun terkahir ini ujar Kasi Pembibitan dan Pakan Ternak yang juga Plh Kepala UPTD BPIB drh Nurliana Tarigan, pihaknya tidak lagi memproduksi Velvet sembari menunggu keluarnya izin produksi dan akan merenovasi gedung laboratorium.
Lainnya, tanduk tua atau Antler dapat dijadikan bahan industri, kulit sebagai bahan baku industri penyamakan kulit dan lain sebagainya. Sementara itu daging Rusa Sambar tergolong rendah kolesterol dan lemak serta rendah kalori, karena itu baik dan aman untuk kesehatan, selain rasanya yang khas dan banyak diminati orang.
Koordinator Kandang, Jumaidi menyebutkan, data Maret 2019 terdapat 169 ekor Rusa Sambar. Terdiri dari dewasa jantan 24 ekor, betina 29 ekor. Rusa dara jantan 34 ekor, betina 35 ekor. Rusa anak jantan 26 ekor dan betina 21 ekor. Kemudian, pada bulan April lahir 8 ekor anak Rusa baru.
Baca Juga : Kerbau Kalang Wujudkan Peternakan Berdaulat
Karena itu, setelah sukses melakukan penangkaran dan budidaya sekian tahun, UPTD ini kemudian mengembangkan usaha budidaya Rusa Sambar secara komersial, meskipun bukan kerja mudah karena mendapat kendala dan tantangan yang tidak kecil. Antara lain masih terbatasnya sarana dan prasarana, dukungan dana dan lain sebagainya. Apalagi di sini juga dikembangkan usaha peternakan sapi bibit unggul dengan seperti Sapi Bali, Brahman, Peranakan Ongol (PO) dan Simental, serta peternakan Ayam Nunukan punya prospek baik.
Aspek komersial jika ditinjau dari potensi pariwisata, juga cukup besar karerna UPTD ini mendapat kunjungan banyak wisatawan, baik domnestik maupun mancanegara. Bagi mereka yang berminat tinggal beberapa hari di UPTD ini tersedia rumah tinggal sewa. Di areal seluas 50 hektare ini, selain kandang dan ladang penggembalaan, juga ditanam bermacam jenis rumput pakan, jalan lingkungan teratur baik, kantor, gedung workshop, gudang, rumah dinas pegawai dan laboratorium
Di samping itu karena keindahan lokasi UPTD ini juga sering digunakan oleh pasangan calon pengantin untuk mengambil foto Pra Wedding. Sementara itu, di kalangan pendidikan juga tidak ketinggaalan dengan banyaknya peminat dari siswa sekolah, dari PAUD, Taman Kanak-kanak, sekolah menengah hingga Perguruan Tinggi. Bahkan UPTD juga sering dijadikan sebagai tempat Praktek Lapangan sekolah di daerah itu.
Dengan demikian, Rusa Sambar punya prospek yang cukup menarik untuk dikembangkan sebagai komoditi unggulan di bidang peternakan di Kalimantan Timur, sekaligus sebagai salah satu pendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui usaha agribisnis, agroindustri dan agrowisata. (hadri/humasprov kaltim)
Tonton Juga:
19 September 2023 Jam 18:24:12
Gubernur Kaltim
19 September 2023 Jam 18:21:48
Agenda Pemerintah
19 September 2023 Jam 18:19:02
Gubernur Kaltim
19 September 2023 Jam 18:16:29
Gubernur Kaltim
19 September 2023 Jam 18:13:20
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
28 Agustus 2022 Jam 06:17:45
Kolom Minggu
12 Juni 2014 Jam 00:00:00
Sumber Daya Manusia
29 September 2016 Jam 00:00:00
Perkebunan
21 Mei 2019 Jam 21:52:11
Perhubungan
06 Februari 2022 Jam 21:44:06
Agenda Pemerintah