Kalimantan Timur
Penataan Ruang Ciptakan Lingkungan Layak Huni

Peringatan Hari Tata Ruang Nasional 2014 di Kaltim

 

SAMARINDA–Pemprov Kaltim terus berupaya mendorong perwujudan kepedulian dan peningkatan peran seluruh stakeholders dalam penyelenggaraan penataan ruang, serta meningkatkan kesadaran publik dan para perencana terhadap penataan ruang dalam rangka menciptakan lingkungan yang layak huni.

Demikian dikatakan Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak dalam sambutan tertulis yang disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Sekprov Kaltim Dr H Rusmadi MS, pada peringatan Hari Tata Ruang (Haritaru) ke-8 2014 yang mengangkat tema “Penataan Ruang yang Partisipatif dan Berkeadilan”, di Jalan Anggi, Samarinda, Sabtu (8/11).

“Semangat dan motivasi juga harus ditingkatkan guna mewujudkan ruang kehidupan yang lebih berkualitas, yakni ruang yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan, sebagaimana tujuan penyelenggaraan penataan ruang yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 26/2007 tentang Penataan Ruang,” kata Rusmadi.

Sebagaimana diketahui, Haritaru atau World Town Planning Day (WTPD) pertama kali dicetuskan pada 1949 oleh Prof Carlos Maria della Paolera dari University of Boenos Aires Argentina.

Untuk Indonesia, Haritaru setiap tahun dilaksanakan pada 8 November, merupakan kegiatan penting sebagai pendorong dalam penyelenggaraan penataan ruang yang berkualitas dan bertujuan untuk mengingatkan berbagai pelaku pembangunan akan pentingnya penciptaan lingkungan yang layak huni secara global.

“Penyelenggaraan Haritaru akan dilaksanakan secara berkesinambungan dan memberikan gaung yang semakin luas di provinsi maupun kabupaten/kota, dan melibatkan peran aktif seluruh pemangku kepentingan di daerah. Termasuk dengan melibatkan pelajar dari berbagai jenjang pendidikan untuk menjadi pelopor tata ruang alam dan kehidupan,” jelasnya.

Rusmadi menambahkan dengan tata ruang, diharapkan selain dapat dioptimalkan sesuai peruntukannya, juga aspek-aspek pengembangan lingkungan dapat dilakukan, sehingga dapat mewujudkan kelestarian sumber daya alam (SDA), baik hutan, tanah dan air di masa yang akan datang.

“Kita harapkan kesadaran dan peran serta masyarakat semakin meningkat terhadap tata ruang alam dan kehidupan. Pengelolaannya harus kita lakukan bersama-sama melalui penataan ruang sekaligus menjadi acuan bagi pemangku kepentingan dalam pelaksanaan pembangunan, khususnya di Kaltim,” harapnya.

Karena, ujar dia, untuk membangun Kaltim yang harmoni, yakni ekonomi tumbuh dan lingkungan tetap terjaga itu sangat sulit. Dan momentum yang baik untuk mengingatkan kita semua agar secara konsisten melakukan pemanfaatan ruang yang sudah disesuaikan dengan rencana tata ruang.

“Dan terpenting dalam hal pengendalian, bukan saja para penegak hukum tetapi bagi masyarakat yang melihat adanya pembangunan yang melanggar tata ruang, maka bisa ikut melaporkan. Agar semua dapat terjaga dan pembangunan dapat berjalan sesuai dengan rencana tata ruang,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kaltim HM Taufik Fauzi mengatakan peringatan Haritaru di Kaltim dilakukan sejak 2011. Setiap tahunnya, sejumlah lomba terkait dengan tata ruang digelar yang diikuti oleh pelajar tingkat SMA/SMK se-Kaltim. Lomba tersebut diantaranya, lomba Sketsa Tata Ruang dan Karya Tulis Ilmiah.

Pada peringatan Haritaru 2014 ini, juga diresmikan Jam dan Tugu Tata Ruang yang terletak di kawasan Jalan Anggi, Samarinda. Hadir pada kesempatan itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim Ameriza M Moesa, Kasrem 091/ASN Kolonel Kav Budi Edwar, Kapolresta Samarinda Kombes Pol Antonius Wisnu Sutirta, Asisten Kesejahteraan Rakyat Setprov Kaltim Bere Ali dan Asisten Ekonomi Pembangunan Setkot Samarinda Suko Sunawar. (her/sul/hmsprov)

 

//Foto: Sekprov Kaltim Dr H Rusmadi MS memparaf prasasti Tugu Jam Tata Ruang. (heru/humasprov kaltim).

 

 

Berita Terkait
Government Public Relation