SAMARINDA - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kaltim Andi Muhammad Ishak mengatakan melihat secara umum penularan Covid-19, Provinsi Kaltim mengalami peningkatan, dimana pada tanggal 19 Januari 2022, ada penambahan sebanyak 19 kasus, yang sehari sebelumnya hanya 14 kasus.
“Penambahan kasus tersebut merupakan adanya pelaku perjalanan luar negeri, yaitu pelaku anak buah kapal (ABK) yang sebenarnya warga negara asing (WNA), tetapi kapalnya merapat di wilayah Kabupaten Paser. Oleh petugas dilakukan skrining dan setelah ditracing ditemukan 10 ABK yang positif. Jadi seolah-olah ada penambahan kasus di Paser, padahal itu adalah WNA yang baru datang sebagai ABK,” kata Andi Muhammad Ishak, Sabtu (22/1/2022).
Ke-10 orang ABK tersebut, lanjut Andi Ishak belum sempat turun ke lapangan, berkat kesiapan petugas kesehatan yang selalu melakukan pemeriksaan terhadap ABK yang datang, termasuk di Kabupaten Paser. Mereka saat ini sedang diisolasi di kapal sampai sembuh, termasuk masa karantinanya.
“Terkait kasus ABK tersebut, tentu harus terus dilakukan pengetatan dalam pelaksanaan protokol kesehatan, termasuk skrining maupun tracing kepada ABK yang datang via laut dan kita tidak bosan-bosannya mengingatkan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan, menggunakan masker dengan baik dan benar, menjaga jarak, serta menghindari kerumunan,” tandasnya.
Di samping itu, lanjut Andi, masyarakat juga dapat menahan diri untuk melakukan bepergian terutama ke luar negeri, karena peningkatan kasus di Kaltim disebabkan oleh pelaku perjalanan, baik dari Jawa yang memang masih terjadi penularan.
Setelah kembali ke Kaltim, kata Andi maka terjadilah penularan, mungkin waktu datangnya dia negatif antigen, dimana antigen kalau baru dan awal-awal tidak terdeteksi. Oleh karena itu memang ada baiknya melihat tren adanya kenaikan kasus, harusnya persyaratan perjalanan itu dikembalikan PCR, dan tidak cukup dengan antigen.
“Karena kasus peningkatan penularan Covid di Kaltim, khususnya dari perusahaan khususnya, mereka (karyawan) hanya dites antigen, dan begitu sudah beberapa hari di tempat kerja mulai bergejala, sehingga setelah diperiksa antigen lagi ternyata positif. Tes di PCR lebih banyak yang positif,” ujar Andi Muhammad Ishak. (mar/sul/adpimprov kaltim)
03 April 2022 Jam 08:34:36
Informasi dan Komunikasi
09 April 2022 Jam 22:18:18
Informasi dan Komunikasi
24 Oktober 2022 Jam 06:58:21
Informasi dan Komunikasi
24 Februari 2022 Jam 21:52:13
Informasi dan Komunikasi
25 Agustus 2022 Jam 09:25:02
Informasi dan Komunikasi
02 Oktober 2023 Jam 22:37:43
Gubernur Kaltim
02 Oktober 2023 Jam 22:33:50
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
02 Oktober 2023 Jam 22:31:41
Gubernur Kaltim
02 Oktober 2023 Jam 22:23:12
Gubernur Kaltim
02 Oktober 2023 Jam 22:19:56
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
13 Februari 2023 Jam 20:32:00
Ibu Kota Negara
15 Maret 2018 Jam 20:30:41
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
30 Agustus 2013 Jam 00:00:00
Prestasi
31 Januari 2018 Jam 19:09:28
Ekonomi dan Pendapatan Daerah