Kalimantan Timur
Peningkatan Kualitas PAUD Jadi Program Prioritas

Berikan Kualitas Pendidikan Terbaik Bagi Masyarakat Kaltim

SAMARINDA – Pemprov Kaltim berkomitmen memprioritaskan sektor pendidikan dalam pelaksanaan pembangunan. Dalam beberapa tahun terakhir di bawah kepemimpinan Gubernur Awang Faroek Ishak, sektor pendidikan mendapatkan alokasi anggaran 20 persen dari APBD Kaltim. Tidak hanya itu, gubernur juga tidak pernah membedakan antara pendidikan formal dan non formal.

Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kaltim H Musyahrim didampingi Kepala Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI) Fathurrakhman, Jumat (25/4).

“Sudah menjadi komitmen gubernur untuk memberikan kualitas pendidikan terbaik  bagi masyarakat Kaltim, khususnya bagi generasi muda sebagai pemegang tongkat estafet pembangunan untuk beberapa tahun kedepan,” ungkapnya.

Khusus untuk pendidikan non formal dan informal, ujar dia, gubernur telah menetapkan program “Satu Desa Satu PAUD” (pendidikan anak usia dini). Dengan maksud, seluruh desa yang ada di Kaltim memiliki PAUD, sehingga anak-anak usia dini sudah mendapatkan pendidikan yang cukup sebelum menginjak ke pendidikan dasar.

“Pendidikan anak usia dini menjadi perhatian serius kita, mengingat pendidikan menjadi aset penting bagi kemajuan sebuah bangsa. Sejak dini anak-anak harus mendapatkan pendidikan untuk membentuk mental dan karakter, dalam rangka menyiapkan mereka untuk memasuki pendidikan lanjutan,” ujarnya.

Menurut dia, saat ini di Kaltim sudah hampir semua desa memiliki PAUD, bahkan untuk wilayah Samarinda, Balikpapan dan Bontang untuk tingkat Rukun Tetangga (RT) sudah memiliki PAUD. Namun, yang perlu diantisipasi adalah di wilayah kabupaten yang memiliki cakupan wilayah cukup luas dan kondisi geografis yang berbeda dengan perkotaan.

“Pemprov melalui Disdik terus berupaya memenuhi kebutuhan di setiap desa di Kaltim, termasuk untuk kebutuhan tenaga pendidik (tutor) PAUD. Dimana telah diberikan beasiswa bagi tutor PAUD untuk meningkatkan kualifikasi menjadi Sarjana (S1) dan kompetensi melalui pendidikan dan pelatihan di masing-masing daerah,” jelasnya.

Sebagai informasi, jalur pendidikan terdiri dari pendidikan formal, non formal dan informal. Untuk pendidikan formal diantaranya Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Perguruan Tinggi. Sedangkan pendidikan non formal diantaranya PAUD, lembaga kursus, PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) dan TBM (Taman Bacaan Masyarakat).

PAUD, terdiri dari beberapa jenis pendidikan, diantaranya Taman Kanak-Kanak (TK), kelompok bermain (play group), tempat penitipan anak, dan SPS (Satuan PAUD Sejenis). (her/es/hmsprov)

 

Berita Terkait