Kalimantan Timur
Peningkatan SDM Kaltim

BALIKPAPAN – Semangat Gubernur Kaltim, Dr H Awang Faroek Ishak untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) di daerah ini, dinilai luar biasa. Semangat itu merupakan bentuk perhatian terhadap kemajuan SDM, seiring akan berakhirnya sumber daya manusia (SDA) berupa Migas dan batu bara. Penilaian itu disampaikan Mantan Menteri Energi Sumber Daya Meneral (ESDM)  Purnomo Yusgiantoro yang  mengagumi semangat Awang Faroek Ishak   sangat luar biasa untuk  membangun daerah agar lebih cepat maju dan berkembang."Saya kenal Pak  Awang Faroek Ishak, ketika  satu sekolah pada  Kursus Regional Angkatan (KRA) XXV, di Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) pada 1992,” kata Purnomo saat menghadiri jamuan makan malam, di Balikpapan akhir pekan lalu.Purnomo Yusgiantoro yang juga  Guru Besar Bidang Ilmu Ketahanan Nasional di  Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan) mengatakan, pemikiran Gubernur Kaltim H Awang Faroek Ishak berdampak jangka panjang yang mampu memberikan dorongan  pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat. Salah satu contohnya adalah pembangunan jalan tol dan rel kereta api.

Bukan itu saja, Kaltim di bawah kepemimpinan Awang Faroek sudah melakukan antisipasi pasca habisnya sumber daya alam, baik itu migas dan batu bara, dengan mempersiapkan generasi mudanya melalui program Beasiswa Kaltim Cemerlang (Cerdas, Merata dan Prestasi Gemilang), untuk sekolah di dalam maupun ke luar negeri.

"Kerjasama peningkatan Sumber Daya Manusi (SDM) juga sudah dilakukan dengan berbagai perguruan tinggi, baik di dalam maupun dari luar negeri serta mendirikan Institut Teknologi Kalimantan (ITK), pengembangan Unmul dan kerjsama dengan Unhan," ujarnya. Visi dan Misi  Provinsi Kaltim H Awang Faroek Ishak  sangat baik terutama untuk mempersiapkan generasi muda yang nantinya akan memegang tongkat estapet  pembangunan Kaltim. Hal itu  luar biasa karena  tidak semua provinsi di tanah air yang memberikan beasiswa sebanyak yang diberikan Kaltim.

Begitu pula dalam kebijakan yang dilakukan, sudah sangat tepat khususnya penolakan pipanisasi gas dari Kaltim ke pulau jawa tetapi tetap memakai kapal untuk mengangkut gas LNG keluar daerah. "Penolakan pipanisasi gas LNG yang dilakukan Gubernur Kaltim H Awang Faroek Ishak sudah tepat, hal itu saya sangat setuju dan sangat mendukungn, karena apabila itu disetujui Kota Bontang akan mati," kata Purnomo.(mar/sul/es/humasprov) 

Berita Terkait
Government Public Relation