Penyuluh Wajib Menyusun dan Miliki Programa Penyuluhan
SAMARINDA – Guna mencapai target-target pembangunan dan pengembangan sektor pertanian, setiap petugas penyuluh harus mampu menyusun programa penyuluhan sehingga kegiatan lebih terarah dalam pembinaan kepada pelaku usaha pertanian.
“Setiap penyuluh di sektor pertanian wajib menyusun programa atau dokumen rencana kegiatan,” kata Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pernyuluhan Kaltim H Fuad Asaddin pada Bimtek Penyusunan Programa Penyuluh di Samarinda, Rabu (15/10).
Menurut dia, untuk bekerja yang baik dan terarah maka harus memiliki rencana kerja yang baik pula. Karenanya, melalui penyusunan programa itulah maka para penyuluh mampu melaksanakan kinerjanya di tingkat lapang dalam pendampingan bagi petani.
Fuad mengakui hingga saat ini masih ada penyuluh pertanian yang belum bahkan tidak menyusun programa penyuluhan. “Padahal, berdasarkan daftar kegiatan itu maka penyuluh lebih mudah dalam melakukan kegiatan pendampingan bagi petani maupun nelayan,” jelasnya.
Apalagi lanjutnya, saat ini pemerintah pusat secara nasional telah menargetkan untuk pencapaian surplus beras 10 juta ton dan Kaltim menjadi bagian didalamnya dengan kontribusi produksi pangan 675 ribu ton.
Dalam upaya mewujudkan program nasional di sektor pertanian guna mencapai ketahanan dan kemandirian pangan itu maka kegiatan di seluruh rumpun pertranian harus terarah dan fokus termasuk kegiatan pertanian di Kaltim.
“Kami berharap setiap penyuluh nantinya secara tertib mampu menyusun programa penyuluhan serta segenap daya dan upayanya mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan di Kaltim bahkan nasional,” harap Fuad.
Sementara itu Kepala Bidang Penyuluhan Asmirilda mengemukakan bimtek bertujuan menyediakan dan memberikan acuan bagi penyuluh pertanian dalam menyusun rencana kegiatan penyuluhan pertanian.
“Programa penyuluhan pertanian merupakan rencana yang disusun secara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan terutama mendukung pencapaian program prioritas pertanian,” ujar Asmirilda.
Bimtek dilaksanakan selama tiga hari sejak 14-16 Oktober diikuti 115 peserta dari dinas/badan serta penyuluh pertanian, perikanan dan kelautan, perkebunan, peternakan dan kehutanan dengan narasumber Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluh Jawa Tengah Eko Partono.(yans/es/hmsprov).
///FOTO : Sejumlah Kepala BKPP Kabupaten dan Kota se-Kaltim dan Kaltara peserta Bimtek Penyusunan Programa Penyyluhan.(masdiansyah/humasprov)
04 Mei 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
30 Desember 2019 Jam 12:28:53
Pembangunan
15 September 2014 Jam 00:00:00
Pembangunan
28 Januari 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
17 Desember 2019 Jam 19:24:43
Pembangunan
18 November 2019 Jam 20:45:24
Pembangunan
05 Juni 2023 Jam 22:33:20
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
05 Juni 2023 Jam 22:31:11
Gubernur Kaltim
05 Juni 2023 Jam 22:20:44
Gubernur Kaltim
03 Juni 2023 Jam 22:25:42
Gubernur Kaltim
03 Juni 2023 Jam 11:26:57
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
11 Desember 2014 Jam 00:00:00
Peternakan
27 Juni 2016 Jam 00:00:00
Sosial
14 Juli 2022 Jam 16:30:03
Gubernur Kaltim
15 Februari 2018 Jam 20:13:53
Pembangunan
17 Juni 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan