Kalimantan Timur
Peran Media Massa Cegah Tindak Terorisme

Media Jangan Lemahkan Ketahanan Bangsa

SAMARINDA - Mendukung pencegahan radikalisme dan terorisme di daerah, media massa diminta untuk tidak melemahkan ketahanan bangsa melalui informasi berita yang tak berimbang tentang pencegahan radikalisme dan terorisme oleh pemerintah.

Apalagi, masalah tersebut sangat dipengaruhi dari informasi yang tersebar melalu media sosial, sehingga membentuk pikiran masyarakat terhadap perkembangan radikalisme dan terorisme di negara ini. Misalnya, bagaimana cara merakit atau membuat bom sudah ada di internet, bahkan pengaruh ideologi bersifat ekstrim atau keras sudah bisa diakses melalui media internet          

“Mencegah media agar tidak menyebarluaskan informasi tersebut tidak mudah. Karena itu, yang menjadi tanggungjawab pemerintah saat ini adalah bagaimana mengklarifikasi informasi tersebut melalui media itu juga. Karena itu, peran media dan penguasaan  IT sangat penting dalam pencegahan masalah tersebut,” kata Asisten Pemerintah Setprov Kaltim Aji Sayid Fatur Rahman di Kantor Gubernur Kaltim usai menghadiri seminar peran media massa dan kemajuan IT pada pencegahan radikalisme dan terorisme, Selasa (22/9).

Menurut dia, zaman modern ini kecenderungan masyarakat terhadap pemanfaatan informasi melalui media dan IT semakin meningkat. Karena itu, masyarakat maupun pemerintah harus antisipatif terhadap masalah tersebut.

Media merupakan pejuang bangsa. Artinya, media juga diharapkan dapat berjuang membangun bangsa bukan malah melemahkan ketahanan bangsa. Sehingga bisa melindungi bangsa dari kemungkinan tindakan terorisme.

“Karena itu, sedapat mungkin media dapat berkontribusi terhadap pencegahan radikalisme dan terorisme. Diharapkan media dapat memperkuat ketahanan bangsa,” jelasnya.

Masalah potensi terorisme di Kaltim dinilai sangat terbuka. Karena itu, harus ada upaya pencegahan tersebut. Cara mendasar untuk pencegahan itu adalah bagaimana memberikan pemahaman terhadap masyarakat mengenai pentingnya menjaga kondusifitas dan memahami bentuk-bentuk dari upaya teroris masuk di lingkungan masyarakat.

Melalui seminar yang merupakan kegiatan dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kaltim serta Pemprov Kaltim, diharapkan memberi pemahaman kepada masyarakat khususnya media terhadap dampak dari masalah radikalisme dan terorisme.

“Masyarakat yang terpengaruh terhadap teroris biasanya dipengaruhi dua hal, yakni pemahaman dan kesejahteraan masyarakat. Pemahaman yang dimaksud adalah bagaimana kurangnya pemahaman terhadap idelogi bangsa atau negara, sehingga itu yang harus ditanamkan kepada masyarakat. Berupa pemahaman terhadap idelogi Pancasila. Kemudian kesejahteraan,” katanya.

Dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat, diharapkan  tidak terpengaruh dengan ajakan pelaku teroris yang cenderung mengimpikan peningkatan ekonomi masyarakat. Artinya, pemahaman masyarakat harus ditumbuhkan terhadap pencegahan ini.

Ketua FKPT Kaltim Hasyim Mi’radje mengatakan seminar tersebut bekerjasama dengan BNPT dan Pemprov Kaltim melalui Kesbangpol Kaltim serta didukung insan pers khususnya Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim yang juga menjadi narasumber dalam seminar tersebut.

“Kami berharap dengan seminar ini informasi terhadap pencegahan radikalisme dan terorisme semakin baik dan masyarakat tidak terpengaruh dari informasi yang disampaikan melalui media massa dan media sosial,” jelasnya.(jay/adv).

///Foto: Sejumlah Perserta Seminar Tentang Peran Media Massa Cegah Tindak Terorisme. (syaiful/humasprov kaltim)

 

Berita Terkait
Government Public Relation