SAMARINDA – Era globalisasi dan otonomi daerah menyebabkan meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan kesehatan. Karenanya, dunia keperawatan di Kaltim harus tersedia tenaga kesehatan yang andal, kompeten dan profesional.
Menurut Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak dalam sambutan tertulis yang disampaikan Staf Ahli Bidang SDM dan Pendidikan Profesor Dwi Nugroho Hidayanto, tenaga keperawatan yang diperlukan adalah yang mampu bekerja secara cepat, tepat dan teratur.
Khususnya perawat yang memiliki kemampuan psikomotor (keterampilan motorik), kognitif strategis (Kecerdasan pola pikir) dan emotional quotions (kecerdasan emosional) yang mantap dan fleksibel.
“Peningkatan derajat kesehatan masyarakat merupakan hal paling penting dan peran para medis (perawat) sangat menentukan, sehingga diperlukan jajaran kesehatan yang andal dan professional serta memiliki kompetensi di bidangnya,” ujarnya pada Seminar Internasional Keperawatan di Samarinda, Minggu (21/4).
Keperawatan di Kaltim mengalami perkembangan menuju bentuk pelayanan yang profesional. Karena itu upaya peningkatan kompetensi dan mutu pelayanan harus dilaksanakan di seluruh tatanan pelayanan kesehatan.
Pemprov Kaltim terus berupaya meningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan mendorong terciptanya sejumlah lembaga pelayanan kesehatan dengan tenaga medis yang professional dan berkompeten.
Selain itu, sesuai dengan pencapaian program MDGs di Kaltim terus dipacu dengan harapan pada 2015 sudah mampu mencapai target yang diharapkan. Salah satunya, penurunan angka kematian ibu dan anak.
“Terpenuhinya tenaga perawat yang profesional dan kompeten di kawasan pedesaan dan daerah terpencil, maka pertolongan pada ibu melahirkan serta kesehatan ibu hamil dan peningkatan gizi anak akan lebih meningkat,” harapnya.
Sementara itu Ketua Yayasan Stikes Wiyata Husada H Mujito Hadi mengemukakan pihaknya terus berupaya meningkatkan kemampuan dan kualitas perawat dalam bidang keperawatan sehingga mampu berpikir dan bekerja secara global.
“Kita ingin tenaga keperawatan (perawat) agar tidak saja berpikir kalau selesai pendidikan cukup hanya bekerja sebagai tenaga kesehatan saja. Tetapi bagaimana perawat itu mampu berpikir lebih maju dan kedepan bahwa tenaga mereka diperlukan di tingkat global atau tidak semata di daerah,” ujar Mujito Hadi.
Ketua Panitia Seminar Bonifasius Hat menjelaskan seminar bertujuan untuk memotivasi para tenaga keperawatan agar selalu meningkatkan wawasan, pengetahuan serta keterampilan dan kemampuan, sehingga mampu memberikan pelayanan yang profesional dan andal.
Seminar Internasional Keperawatan kerjasama Yayasan Stikes Wiyata Husada dengan Akademi Keperawatan Dirgahayu menghadirkan narasumber Asisten III Setdaprov Kaltim H Sutarnyoto, Harif Fadillah (Sekjen PPNI) serta Dr Anne Tolosig dan Dr Elisabeth Baua dari St Paul University Philippines.(yans/hmsprov).
///Foto : Staf Ahli Bidang SDM dan Pendidikan Profesor Dwi Nugroho Hidayanto memukul gong tanda dimulainya Seminar Internasional Keperawatan. (masdiansyah/humasprov kaltim)
04 Juni 2013 Jam 00:00:00
Kesehatan
12 April 2013 Jam 00:00:00
Kesehatan
18 Desember 2020 Jam 09:00:55
Kesehatan
14 Maret 2019 Jam 18:17:10
Kesehatan
20 September 2014 Jam 00:00:00
Kesehatan
02 Mei 2018 Jam 23:10:26
Kesehatan
03 Juni 2023 Jam 17:53:53
Gubernur Kaltim
03 Juni 2023 Jam 11:26:57
Wakil Gubernur Kaltim
03 Juni 2023 Jam 11:25:15
Kaltim Berduka
03 Juni 2023 Jam 11:22:53
Wakil Gubernur Kaltim
03 Juni 2023 Jam 11:21:06
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
26 Desember 2022 Jam 08:02:44
Wakil Gubernur Kaltim
11 November 2014 Jam 00:00:00
Kesehatan
18 Maret 2020 Jam 07:06:14
Berita Acara
19 Mei 2015 Jam 00:00:00
Pendidikan
03 Desember 2014 Jam 00:00:00
Pemerintahan