Kalimantan Timur
Perbankan Berperan Penting Dalam Pembangunan Kaltim

 Mulai Infrastruktur Hingga Permodalan bagi Masyarakat           

 

SAMARINDA–Seiring dengan pesatnya pembangunan pada berbagai sektor di Kaltim, maka diperlukan peran serta dan kontribusi dari seluruh pemangku kepentingan dalam menyukseskan pelaksanaan program pembangunan tersebut. Terlebih Kaltim merupakan daerah yang masuk dalam program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Koridor III Kalimantan.

Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak mengungkapkan salah satu sektor, yakni perbankan memiliki peran yang sangat penting, khususnya terkait pembangunan ekonomi dan infrastruktur. Karena, salah satu penyebab melemahnya ekonomi dan pembangunan bisa dimungkinkan karena akses terhadap sumber permodalan tidak berjalan baik.

“Begitu pula sebaliknya, jika sumber permodalan berjalan dengan baik, maka pembangunan akan meningkat yang pada gilirannya akan berimbas pula pada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Awang Faroek belum lama ini.

Sehubungan dengan itu, ujar dia, Pemprov Kaltim menaruh harapan besar dan mengimbau agar peranan dunia perbankan di Kaltim dapat sepenuhnya mendukung dan berpartisipasi aktif merealisasikan upaya peningkatan pembangunan dengan memberikan dukungan pada pemerintah dan swasta dalam menyukseskan proyek-proyek infrastruktur yang biayanya bersumber pada APBN dan APBD.

Pemprov, lanjut dia, terus berupaya membangun dan membenahi infrastruktur di seluruh wilayah Kaltim. Mulai dari jalan, jembatan, bandara, pelabuhan, air bersih, ketenagalistrikan dan lainnya. Yang tidak lain tujuan utamanya adalah untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Kaltim.

“Peran perbankan terhadap pembangunan daerah sangat penting, karena pemerintah tidak mungkin hanya mengandalkan APBD dan APBN sebagai sumber dana untuk pembiayaan pembangunan,” ujarnya.

Awang Faroek meyakini program MP3EI akan memberikan manfaat yang nyata. Diantaranya agar ekonomi tetap tumbuh di tengah ekonomi dunia yang tidak stabil, pembangunan infrastruktur dan sektor riil di seluruh Indonesia dalam kerangka MP3EI akan membuka lapangan pekerjaan dan pemerataan pembangunan, serta pembangunan infrastruktur akan menjadi pilar konektivitas domestik.

“Kita juga terus melakukan sinergi baik dengan pemerintah pusat, BUMN dan swasta, tidak terkecuali dari kalangan perbankan. Peran perbankan sangat vital dalam upaya menyukseskan MP3EI dan pembangunan sektor lainnya di daerah,” ucapnya.

Sektor lainnya itu, diantaranya pertanian, perkebunan, perikanan, serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Untuk mengembangkan usahanya, sektor-sektor tersebut membutuhkan permodalan yang cukup. Sedangkan dana yang dimiliki pemerintah terbatas, mengingat pemerintah juga harus membangun infrastruktur dan lainnya.

Di Kaltim, sebutnya, bank pelat merah milik pemprov dan pemkab/pemkot se-Kaltim, yakni Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kaltim, telah menjalankan program kredit usaha rakyat (KUR) untuk berbagai sektor. Diantaranya, Kredit Ternak Sejahtera, Kredit Perikanan Sejahtera, Kredit Sawit Sejahtera dan Kredit Pangan Sejahtera.

“Pemprov bersama kabupaten/kota melalui Bankaltim siap memberikan tambahan modal bagi masyarakat untuk pengembangan usaha. Tentunya dengan berbagai kemudahan yang diberikan. Untuk itu, masyarakat juga harus bisa memaksimalkan program pemerintah ini untuk lebih meningkatkan kesejahteraannya,” sebut Awang.  (her/sul/hmsprov)

 

//Foto: Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak pada peresmian BPD Kaltim Krayan Kabupaten Nunukan. (dok/humasprov kaltim).

 

Berita Terkait
Government Public Relation