* Meskipun Kaltim Dimekarkan dan Terbentuk Kaltara
SAMARINDA – Pemeritnah Provinsi Kaltim akan terus membangun kawsan perbatasan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru agar dapat bersaing dengan negara tetangga Malaysia yang sama-sama memiliki perbatasan darat.
Berbagai upaya untuk menjadikan kawasan perbatasan sebagai beranda depan Republik Indonesia ini, salah satunya melalui pembangunan jalan sepanjang perbatasan dan peningkatan sejumlah bandara perintis menjadi bandara yang dapat didarati pesaat berbadan lebar.
Demikian dikatakan Gubernur Kaltim, Dr. H. Awang Faroek Ishak saat menerima Gubernur Bank Indonesia, Dr Darmin Nasution saat peresmian gedung baru Bank Indonesia, Kamis pekan lalu.
“Walaupun Kaltim ini dimekarkan menjadi Kalimantan Utara, tidak masalah bagi Kaltim. Kami akan terus membangun perbatasan sebagai satu keterhubungan atau conecctivity agar semua wilayah di Kalimantan ini dapat terhubung dengan baik,” ujar Awang Faroek.
Dijelaskan Awang Faroek, peningkatan pembangunan tiga bandar udara (bandara) di kawasan perbatasan negara antara Indonesia dan Malaysia bagian timur dipastikan tuntas paling tidak akhir 2013.
Pengerjaan ini mayoritas melibatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat. Pengerjaan yang dilakukan adalah pekerjaan non teknis seperti pemangkasan bukit, pengerasan landasan dan pembersihan lahan.
Adapun dana yang dibutuhkan untuk pengembangan tiga bandara tersebut menggunakan anggaran dari APBD Provinsi Kaltim dengan sistem tahun jamak mulai 2012 hingga 2013 yang pekerjannya kerjasama dengan TNI AD dengan sistem swakelola. Total anggaran yang digunakan untuk ketiganya mencapai Rp400 miliar.
Dana tersebut untuk pengembangan landasan pacu dari yang sebelumnya sepanjang 750 meter kali 23 meter, diperpanjang menjadi 1.600 meter kali 30 meter sehingga ke depan paling tidak akan dapat didarati pesawat jenis Hercules, sehingga perkembangan ekonomi di tiga kawasan itu akan dapat tumbuh lebih baik dari saat ini.
Dana sebesar Rp400 miliar itu untuk Bandara Long Bawan dialokasi sebesar Rp120 miliar, Bandara Long Ampung di Kabupaten Malinau sebesar Rp130 miliar, dan untuk Bandara Datah Dawai, Kutai Barat dialokasikan Rp150 miliar.
“Untuk itu saya berterima kasih atas bantuan TNI ini, Jika tidak ada bantuan mustahil kita dapat menyelesaikan pembangunan bandara ini dengan target pada akhir 2013,” ujarnya.(yul/hmsprov)
Foto: Awang Faroek
25 Maret 2014 Jam 00:00:00
Pembangunan
16 September 2014 Jam 00:00:00
Pembangunan
07 September 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
27 April 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
07 Agustus 2020 Jam 22:57:01
Pembangunan
09 Februari 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
27 September 2023 Jam 16:41:53
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:38:35
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
27 September 2023 Jam 16:34:52
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:29:55
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:26:49
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
13 Mei 2016 Jam 00:00:00
Pendidikan
02 Maret 2016 Jam 00:00:00
Pemerintahan
18 Januari 2013 Jam 00:00:00
Kesehatan
17 April 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
29 April 2020 Jam 17:05:02
Kesehatan