Kalimantan Timur
Perda Pendidikan Perlu Direvisi

Gubernur: Pelajaran Sejarah Harus Kembali Diajarkan

SAMARINDA - Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak menyebutkan pentingnya revisi terhadap Peraturan Daerah (Perda) Nomor  3 Tahun 2010 tentang  Pendidikan. Revisi  itu berkaitan dengan upaya untuk memasukan pelajaran sejarah nasional  sebagai mata pelajaran di sekolah.

Terkait rencana tersebut, Gubernur Kaltim, Dr H Awang Faroek Ishak mengaku sudah menyampaikan rencana tersebut ke pejabat Kementerian Pertahanan (Kemenhan), dengan harapan mampu memberikan semangat nasionalisme kepada generasi penerus, melalui pengetahuan sejarah nasional.

Gubernur mengaku sangat prihatin karena saat ini, banyak pelajar bahkan para sarjana tidak mengerti sejarah dan geografi.  Kondisi sangat bertolak belakang dengan era lalu yang secara konsisten mengajarkan Sejarah Indonesia dan sejarah dunia, serta pelajaran geografi.

"Sampai sekarang, saya masih bisa menjelaskan revolusi industri maupun sejarah Indonesia. Mengapa, karena dulu pelajaran itu konsisten diberikan di sekolah. Karena itu, kita akan masukan kembali pelajaran sejarah di sekolah-sekolah," kata Awang Faroek Ishak,” akhir pekan lalu. 

Selain pelajaran sejarah, lanjut Awang Faroek, pelajaran geografi juga sangat perlu, karena pelajaran tersebut berkaitan erat dengan pelajaran sejarah.  Pelajaran geografi juga penting agar para siswa/pelajar, mahasiswa bisa mengetahui dan bisa membaca letak-letak suatu daerah, bangsa dan negera di dalam peta.

"Kita memang lemah dalam pelajaran sejarah dan  pelajaran geografi. Karena itu kedua pelajaran tersebut harus masuk dalam muatan lokal, termasuk  pelajaran bela negara," kata Awang Faroek.

Gubernur juga mengusulkan agar pelaksanaan pekan Masa Orientasi Sekolah (MOS) ataupun Orientasi  Pengenalan Kampus (Ospek) bagi mahasiswa baru segera dihapuskan  dan diganti dengan latihan dasar kemiliteran. Dalam latihan tersebut para siswa ataupun mahasiswa diberikan bekal bela negara.

"Dengan pelatihan dasar bela negera kepada siswa ataupun mahasiswa, berarti kita telah bisa mengimplementasikan program pemerintah pusat dalam merealisasikan revolusi mental kepada generasi  sekarang dalam menghadapi berbagai tantangan yang semakin berat," ujarnya. 

Menurut Awang, tantangan ke depan jauh lebih berat dibandingkan apa yang dihadapi sekarang ini. Generasi penerus harus bisa menghadapi berbagai permasalahan dan menemukan solusi dengan terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia di berbagai bidang. Dengan begitu generasi muda bisa terus maju dan bangkit menghadapi berbagai tentangan. (mar/sul/es/humasprov)   

///FOTO : Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak bersama pelajar. Gubernur berharap agar pelajaran sejarah kembali menjadi mata ajaran di sekolah, sebagai upaya membangun semangat nasionalisme kebangsaan.(dok/humasprov)

  

Berita Terkait
Government Public Relation