Kalimantan Timur
Perempuan Sering Periksakan Kesehatan
Untuk Cegah Terserang Kanker Servik
 
SAMARINDA - Kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan jenis penyakit berbahaya yang menyerang wanita. Penyebab utama kanker serviks adalah human papilloma virus (HPV) atau virus papiloma manusia.
“Prilaku hidup sehat dan rutin periksakan kesehatan guna mencegah terserang kanker servik,” ujar Dokter Spesialis RSUD AW Sjachrani  Samarinda dr Andriansyah SpOG pada Seminar Kesehatan Reproduksi Perempuan di Aula Korpri Kaltim, Selasa (26/11).
Kanker serviks ancaman bagi wanita karena sesuai data yang ditemukan setiap hari 40 wanita yang dinyatakan positif dan 20 diantaranya meninggal dunia. Kurangnya pengetahuan mengenai gejala dan tanda kankers serviks membuat sebagian wanita tidak menyadarinya.
 Penderita kankers serviks pada awal terinfeksi virus layaknya seperti perempuan normal. Adapun pemeriksaan secara medis dengan bantuan tes pap dapat mendeteksi secara dini adanya gejala kanker serviks.
Test pap dapat dilakukan pada usia 21 tahun dan selanjutnya dilakukan secara berkala setiap tiga tahun sekali. Pada usia 30 tahun dilakukan test pap juga tes HPV secara terus menerus hingga usia 65 tahun.
“Gejala yang perlu diwaspadai yakni keputihan (patogonis) jumlah banyak dibarengi rasa panas dan gatal serta sakit pada persendiaan panggul saat menstruasi, pendarahan dan nyeri buang air kecil, penurunan nafsu makan dan bengkak pada kaki serta cepat lelah serta muncul rasa sakit dan pendarahan saat berhubungan seks,” jelas Andriansyah.
Sementara itu Kepala Bidang Pemberdayan Perempuan DP Korpri Kaltim Hj Ardiningsih mengemukakan seminar bertujuan meningkatkan kepedulian organisasi terhadap karyawti dan ibu rumah tangga yang sering mengalami masalaha kesehatan terutama berkaitan kanker servik.
“Seminar ini guna menambah wawasan dan pengetahun para karyawati lingkup Pemprov Kaltim dan ibu rumah tangga untuk mencegah dini terserang kanker servik. Pemeriksaan atau deteksi dini menggunakan pap smear yang diselenggarakan DP Korpri Kaltim diharapkan efektif sehingga menghilangkan kecemasanan terserang penyakit mematikan ini,” ujar Ardiningsih.
Seminar dan pemeriksaan kesehatan reproduksi perempuan diikuti 100 peserta terdiri dari karyawati, anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kaltim, Tim Penggerak PKK serta Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) dan lembaga perempuan Kaltim.(yans/hmsprov)
 
///Foto: Pengurus PKK Kaltim bersama panitia seminar.(masdiansyah/humasprov kaltim)
 
Berita Terkait