Kalimantan Timur
Perencanaan Bappeda Dulu Baru Investasi

foto:jaya/humasprovkaltim

BALIKPAPAN - Penyusunan Dokumen Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM) di Provinsi maupun Kabupaten/Kota se Kaltim juga perlu memperhatikan perencanaan dari Bappeda Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Artinya, merencanakan kerangka politik maupun ekonomi dari Bappeda itulah yang diperhatikan lebih dulu, kemudian baru perencanaan kerangka investasinya.

"Jadi, rencana investasi itu harus didukung perencanaan teknis dulu. Makanya, kemampuan teknokratis itu perlu dibangun di daerah ini. Sehingga daerah akan mudah merencanakan investasi," sebut Guru Besar Universitas Diponegoro Prof FX Sugiyanto, ketika menjadi narasumber terakhir Workshop Penyusunan RUPM di Hotel Novotel Balikpapan yang digelar Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim serta peresmian atau launching aplikasi SI PINTAR (Sistem Informasi Potensi Investasi Regional), Senin (24 /5).

Menurut Soegiyanto, sebelum masuk penyusunan lainnya, maka penyusunan di Bappeda harus diutamakan terlebih dulu. Bahkan, Kaltim memiliki peluang besar ketika provinsi ini menjadi Calon Ibu Kota Negara (IKN) Baru.

Adanya kebijakan dilakukan pemerintah, akan membawa perubahan-perubahan besar bagi Kaltim. Termasuk iklim investasi di daerah ini.

"Makanya, perencanaan investasi harus dibangun dari sekarang. Dimulai perencanaan pembangunan dari Bappeda, termasuk bagaimana sistem politik dan pertumbuhan ekonomi yang diinginkan," jelasnya.

Soegiyanto juga optimis, Kaltim investasinya masih pada SDA, meski kondisinya akan menjadi IKN Baru. Karena itu, perencanaan yang baik harus dibangun. 

Selanjutnya, jika memang ada yang memyebut akan memprngaruhi lingkungan, maka tinggal bagaimana strategi cara mengelola SDA itu.

"Karena itu, Bappeda harus menyusun dengan benar kerangka target yang diinginkan. Entah uangnya dari mana, itu persoalan lain, pastinya investasi akan tumbuh di Kaltim," jelasnya.(jay/ri/humasprovkaltim)

Berita Terkait
Government Public Relation