Saatnya Melirik Nuklir
SAMARINDA - Pengembangan energi baru dan terbarukan mutlak diperlukan untuk menopang kebutuhan energi yang semakin meningkat, salah satu energi yang pantas dan layak dikembangkan adalah energi nuklir.
"Energi nuklir saat ini telah memasok 16 persen kebutuhan energi dunia. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) telah digunakan oleh sebagian besar negara-negara maju," kata Awang Faroek Ishak membacakan sambutan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Prof Muhammad Nasir pada acara Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) ke-20 tahun 2015 yang berlangsung di halaman Kantor Gubernur Kaltim, Rabu (30/9).
Dilanjutkan Gubernur, dalam persaingan regional, negara-negara seperti Malaysia dan Vietnam telah mencanangkan program pembangunan PLTN. Bahkan Laos juga sedang menjajaki pemanfaatan PLTN sebagai sumber energi utama mereka.
"Disisi lain, energi nuklir masih mendapatkan perlakuan yang kurang setara di Indonesia karena hanya menjadi pilihan terakhir dalam kebijakan energi nasional," ujarnya.
Ditambahkan, keseimbangan dan pemerataan pembangunan antara wilayah di Indonesia masih menjadi permasalahan fundamental. Akselarasi pembangunan akan sangat bergantung pada ketersediaan infrastruktur termasuk kelistrikan.
"Introduksi energi nuklir dengan berbagai pilihan teknologi adalah potensi yang sangat besar dan rasional untuk mendorong percepatan pembangunan ekonomi di seluruh Indonesia. PLTN adalah pilihan yang paling tepat dan rasional," paparnya.
Setiap daerah kiranya dapat memberikan penghargaan kepada pegiat ilmu pengetahuan dan teknologi yang berprestasi, begitu pula menghargai masyarakat akar rumput yang menghasilkan inovasi teknologi.
"Kita perlu memberikan penghargaan bagi unit kerja atau SKPD yang aktif memanfaatkan teknologi ciptaan anak bangsa," kata Awang.
Ditambahkan, dengan surat keputusan bersama Kementerian Riset dan Teknologi dengan Kementerian Dalam Negeri tentang Sistem Inovasi Daerah (Sida) diharapkan pemerintah daerah bersama seluruh pemangku kepentingan di daerah dapat bersinergi dalam menghasilkan inovasi.
"Kita perlu mendorong agar provinsi menghasilkan inovasi terutama yang berkaitan dengan penerapan Iptek. Suatu saat Pemprov dapat mandiri dalam menerapkan sistem inovasi daerah ini," ujarnya.
Terlepas dari karya unggul yang dihasilkan, lanjut Awang, inovator Indonesia masih banyak menghadapi kendala dengan berbagai peraturan yang tidak memungkinkan riset dimulai setiap saat dan dilaksanakan.
"Hambatan terbesar dalam kemajuan inovasi adalah kurangnya sifat kewirausahaan, sebab itu kerjasama antarlembaga sangatlah diperlukan," kata Awang. (mar/sul/hmsprov)
////Foto : Gubernur Awang Faroek Ishak menyerahkan penghargaan iptek dan uang pembinaan kepada inovator iptek dari kabupaten dan kota. (fajar/humasprov)
01 Juli 2015 Jam 00:00:00
Penanaman Modal
05 Maret 2014 Jam 00:00:00
Penanaman Modal
05 Maret 2018 Jam 19:25:48
Penanaman Modal
17 November 2015 Jam 00:00:00
Penanaman Modal
10 September 2014 Jam 00:00:00
Penanaman Modal
04 Mei 2015 Jam 00:00:00
Penanaman Modal
02 Desember 2023 Jam 19:46:35
Gubernur Kaltim
01 Desember 2023 Jam 21:56:47
Gubernur Kaltim
01 Desember 2023 Jam 15:26:11
Gubernur Kaltim
01 Desember 2023 Jam 15:16:34
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
30 November 2023 Jam 22:23:49
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
06 Juni 2022 Jam 19:30:28
Informasi dan Komunikasi
16 Juli 2019 Jam 22:35:32
Baznas
02 September 2022 Jam 09:33:31
Informasi dan Komunikasi
19 Desember 2019 Jam 22:17:55
DWP
17 April 2020 Jam 18:55:20
Agama
12 November 2023 Jam 19:31:03
Gubernur Kaltim