Kalimantan Timur
Perlu Jalin Kemitraan

 

Pengembangan Iptek Keolahragaan

SAMARINDA – Di dalam pengembanganilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) keolahragaan diperlukan kerjasama dan kemitraan (triple join) antar institusi dan lembaga baik perguruan tinggi (akademisi), pemerintah dan komite olahraga nasional Indonesia (KONI)

“Dinas Pemuda dan Olaharaga (Dispora) sebagai pemerintah daerah selaku fasilitator sedangkan KONI adalah mitra teknis khususnya dalam peningkatan olahraga berprestasi, sementara perguruan tinggi adalah pengembangan bidang ilmu pengetahuan (science) dan teknologi,” ujar Kepala Dispora Kaltim Dr H Sigit Muryono.

Menurut dia, pengembangan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dilakukan perguruan tinggi karena sudah menjadi kompetensi lembaga tersebut melalui bidang studi pembelajaran yang dimiliki.

Pola triple  join sebagai dasar untuk membangun kemitraan sekaligus pembagian tugas pokok dan fungsi sesuai kompentensi yang dimiliki masing-masing lembaga. Namun, pada akhirnya tetap dilakukan secara bersama-sama untuk kemajuan dunia olahraga di daerah.

Demikian halnya dengan KONI yang terbagi dengan pengurus provinsi (Pengprov) di tingkat provinsi maupun pengurus daerah (Pengda) baik tingkat kabupaten dan kota hingga Pengcab pada club-club olahraga di tingkat terendah.

Sehingga, pemerintah daerah melalui instansi teknis bersama perguruan tinggi menyiapkan design (rancangan) dan modal iptek yang tepat guna dalam mendukung pola-pola pengembangan pelatihan atlet-atlet daerah.

Misalnya, penerimaan atlet dini usia yang terpenting diperlukan adanya fisik dan talenta sedangkan teknik tidak menjadi prioritas. “Apabila anak itu talenta dan fisiknya sudah bagus dan memenuhi syarat baik maka sudah masuk dalam persiapan,” jelas Sigit.

Sebab, pada masa atau usia belasan tahun (ten ages) antara 13 tahun hingga 18 tahun merupakan masa-masa pertumbuhan yang luar biasa untuk pembentukkkan fisik terkait mempersiapkan atlet-atlet sejak usia dini.

Sedangkan teknik itu dengan sendirinya akan mengiringi pertumbuhan fisik atlet dan terus dapat dikembangkan. “Sehingga, fisik dan talenta seorang atlet sejak usia dini sangat penting untuk membentuk atlet andal,” ungkap Sigit Muryono.

Sigit menambahkan mustahil prestasi olahraga dapat dicapai secara maksimal tanpa adanya dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan, khususnya dalam upaya mendukung pengembangan kemampuan dan keterampilan para atlet Kaltim.(yans/hmsprov)

/// Gubernur Awang Faroek Ishak saat bersama atlet-atlet Kaltim.(dok humasprov)

 

Berita Terkait
Government Public Relation