Kalimantan Timur
Perlu Penanganan Terpadu untuk Kurangi Resiko Bencana

SAMARINDA - Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim Wahyu Widhi Heranata, mengatakan perlunya sinkronisasi antara provinsi dengan kabupaten dan kota yang telah terbentuk BPBD, tujuannya untuk penanganan bencana secara cepat dan terpadu.
"Penanganan bencana tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, karena keterkaitan program harus sinkronisasi antara pemerintah provinsi, kabupaten dan kota," kata Wahyu Widhi Heranata saat membuka Rakor Rencana Aksi Daerah Pengurangan Resiko Bencana (RAD-PRB) di Samarinda, Selasa (26/3).
Karena itu, lanjut Widhi, selain aksi pengurangan resiko bencana juga perlu dukungan kabupaten/kota dengan membentuk tim reaksi cepat, sehingga jika terjadi bencana bisa segera ditangulanggi bersama-sama.
"Tim reaksi cepat sifatnya bukan kedaerahan tetapi nasional juga internasional yang difasilitasi provinsi, bagi kabupaten kota yang belum terbentuk tim reaksi cepat perlu segera membentuk," ujarnya.
Dia mengakui, selama ini masih kurang terkoordinasi karena lemahnya komunikasi atau tidak optimal. Dengan demikian, pihaknya terus melakukan koordinasi serta aksi  dengan membantu peralatan komunikasi, sehingga penyampaian informasi berita bencana bisa cepat dan akurat serta bertanggung jawab.   
Bantuan alat komunikasi itu akan diberikan kepada kabupaten dan kota serta  pelatihan sumber daya manusia, sehingga jika terjadi bencana benar-benar terkoordinasi dan dapat ditangani dengan cepat dan bertanggung jawab.
"Tugas kami sekarang ini yang sebelumnya kurang optimal akan dioptimalkan sehingga jika terjadi bencana hanya satu komando pada saat penanggulangan," tegas Wahyu Widhi. (sar/hmsprov).
 

Berita Terkait
Government Public Relation