Kalimantan Timur
Perlu Sinergi Lintas Sektor Entaskan Kemiskinan


SAMARINDA – Angka kemiskinan di Kaltim terus mengalami penurunan. Misalnya, pada 2015 periode Maret tercatat 212.890 orang,  turun menjadi 209.990 orang pada September atau terjadi penurunan sekitar 0,13 persen.

Namun demikian, penurunan angka kemiskinan itu harus dilakukan melalui pelaksanaan program dan kegiatan yang lebih implementatif serta sinergis lintas sektor.

“Pengentasan kemiskinan bukan tugas satu instansi saja. Tetapi bagaimana sinergitas itu terbangun melalui berbagai program dan kegiatan lintas sektor. Harus keroyokan,” kata Gubernur Kaltim H Awang Faroek Ishak, baru-baru ini.

Komitmen dan upaya penurunan angka kemiskinan yang dilakukan pemerintah daerah dapat terlihat dari berbagai program dan kegiatan yang ditetapkan masing-masing instansi.

Gubernur meyakini setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD)  memiliki program dan kegiatan berkaitan dengan upaya pemberdayaan masyarakat. Diantaranya, tampilan atau sajian data dan informasi terkait jumlah maupun keberadaan masyarakat yang tergolong penyandang masalah kesejahteraan sosial dari Dinas Sosial.

Hasil data dan informasi itu ditindaklanjuti Dinas Tenaga Kerja dengan menyelenggarakan program dan kegiatan pelatihan kerja bagi masyarakat penyandang masalah sosial tersebut.

Selanjutnya ujar Awang, Dinas Perindustrian Perdagangan  Koperasi dan UMKM termasuk instansi terkait lainnya dapat menindaklanjutinya dengan memberikan dukungan berupa permodalan usaha ataupun peralatan.

Tidak kalah pentingnya lanjut gubernur, bagaimana Dinas Pendidikan membuat program pendidikan yang lebih mengutamakan pada peningkatan kemampuan, keterampilan dan keahlian kerja bagi anak didik.

“Inilah maksud saya, kita harus fokus dan keroyokan dalam pengentasan kemiskinan. Bukan jalan sendiri-sendiri atau membuat program yang tidak mengarah langsung pada pemberdayaan masyarakat,” ungkap Awang Faroek Ishak. (yans/sul/es/humasprov

Berita Terkait
Government Public Relation