Kalimantan Timur
Perlu Sinergitas Bangun Pariwisata

Catatan Desperindagkop Kunker ke Berau

KUNJUNGAN kerja Kepala Disperindagkop Kaltim HM Djailani  bersama staf  ke Kabupaten Berau dalam rangka pelaksanaan program kerja 100 hari gubernur dan wakil gubernur pekan lalu adalah untuk melihat lebih dekat terwujudnya sinergitas program kegiatan perindustrian, perdagangan dan koperasi terkait hasil pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan dan kelautan yang terintegrasi dengan upaya promosi potensi pariwisata.
  Obyek yang dikunjungi, diantaranya adalah potensi pertanian di Desa Buyung-Buyung berupa pertanian, perkebunan jeruk dan obyek wisata alam pemandian air panas di Desa Tabaan Kecamatan Biatan, wisata alam Labuan Cermin dan Teluk Aji Sulaiman di Kecamatan Biduk-Biduk.

  Meski melelahkan sepanjang perjalanan karena lokasinya yang lumayan  jauh, namun rombongan akhirnya bisa tersenyum setelah melihat hamparan padi menguning sekitar 500 hektar ditambah keramahan penduduk Buyung-Buyung yang menjamu  rombongan dengan hidangan khas laut plus beras baru.

  "Kita tidak menyangka masyarakat Buyung-Buyung menyambut rombongan dengan ramah ditambah makanan khas laut ini merupakan rahmat dan rejeki bagi kita semua," kata HM Djailani di salah satu rumah tokoh masyarakat setempat.

  Djailani menjelaskan, kunjungannya ini tentu lebih fokus untuk mencermati proses pasca  panen petani. Sebab jangan sampai setelah panen melimpah, para petani tidak mampu memasarkan hasil pertanian mereka hingga akhirnya harga anjlok dan membuat petani merugi. Menurutnya, para petani juga perlu mendapatkan pembekalan pengetahuan baik peningkatan kualitas produksi juga keterampilan memperbaiki kemasan maupun pengetahuan tentang manajemen pemasaran.

  "Sinergitas program harus terlaksana dengan baik untuk mewujudkan kemandirian pangan Kaltim dengan tetap mempertahankan kearifan lokal. Potensi kita sudah terintegrasi,  ada padi, ikan dan buah.  Di sini ada juga peternakan sapi  yang sangat cocok  dikembangkan," ujarnya.

  Sedangkan tentang potensi pariwisata di kawasan pesisir  Berau, Djailani mengatakan potensi itu  harus dioptimalkan dan diintegrasikan dengan potensi wisata alam lainnya. Salah satunya   pemandian air panas di Desa Tabaan Kecamatan Biatan  dengan  wisata menarik di Kecamatan Biduk-Biduk yakni  Labuhan cermin, pelabuhan rakyat maupun wisata alam lainnya.

  Potensi wisata  di Kecamatan Biduk-Biduk  sangat luar biasa indah  sehingga sangat menarik. Namun sayangnya belum banyak dikenal publik. Sehingga perlu dipromosikan dan dikembangkan menjadi obyek wisata bahari yang  mampu meniangkatkan kesejahteraan masyarakat.

  Untuk mengembangkan potensi dan pesona pariwisata di kawasan Biduk-Biduk juga  diperlukan sinergitas dan kebersamaan antara pemerintah daerah dengan para pelaku wisata serta dukungan penuh dari masyarakat.

Diakui Djailani, pengembangan pariwisata di kawasan pesisir Berau  memang bukan perkara yang mudah. Perlu dukungan berbagai pihak untuk menyamakan persepsi untuk memecahkan berbagai permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam upaya promosi pariwisata setempat.

"Disperindagkop  terus melakukan upaya-upaya itu agar pariwisata pesisir Berau ini bisa terus berkembang dan semakin maju hingga dikenal masyarakat luas. Harapan kita jika semua itu bisa terwujud maka jumlah kunjungan wisata akan meningkat dan tentunya akan berdampak positif terahadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata dan ekonomi masyarapatpun pasti meningkat," bebernya. (sar/sul/hmsprov).

///FOTO : Kadisperindagkop HM Djailani (kemeja putih berkaca mata) dan rombongan saat di berada di pelabuhan pantai Biduk-Biduk. (sarjono/humasprov kaltim)

Berita Terkait
Government Public Relation