SAMARINDA - Saat ini sudah memasuki era modernisasi. Hal itu ditandai dengan kegiatan di berbagai sektor yang memanfaatkan kemajuan dan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Tidak terkecuali para pelaku di sektor pertanian, seperti penyuluh pertanian.
Menurut Gubernur Kaltim H Isran Noor dalam sambutan tertulisnya, penyuluh pertanian lapangan (PPL) menjadi kunci keberhasilan dalam mengantarkan pelaku utama dan pelaku usaha di bidang pertanian untuk bisa sukses dan memiliki daya saing dalam era industri 4.0. "Pertanian diharapkan melibatkan teknologi digital dalam proses pengembangannya. Demikian para penyuluh pertanian harus mampu dan kompeten memanfaatkan TIK,"
kata Gubernur Kaltim melalui Kepala Biro Ekonomi Serdaprov Katim H Nazrin saat membuka Pertemuan Komisi Penyuluhan Pertanian se Kalimantan Timur Tahun 2019 di Ruang Serbaguna Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim Jalan Gajah Mada Samarinda, Kamis (17/10/2019).
Diakuinya, hingga saat ini kegiatan penyuluhan menghadapi permasalahan. Selain, perlu peningkatan kualitas, kapabilitas dan kompetensi sumber daya manusia (SDM). Juga, jumlah atau kuantitas yang masih sedikit bahkan terus kurang akibat purnatugas.
"Idealnya satu desa satu penyuluh. Faktanya, Kaltim hanya memiliki 652 penyuluh untuk 1.031 desa. Berarti satu penyuluh harus menangani dua bahkan beberapa desa," sebut Nazrin.
Karenanya, Pemprov Kaltim sangat berkomitmen untuk menambah jumlah dan meningkatkan kualitas, kapasitas dan kapabilitas penyuluh pertanian di Kaltim.
Selain itu, melalui pemanfaatan dan penguasaan TIK maka penyuluh semakin kompeten di bidangnya. Sekaligus mampu mengantisipasi kekurangan jumlah tenaga di lapangan.
Sementara Plt Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan Hortikultura Kaltim Uni Gamayanti mengemukakan pertemuan dalam upaya menyamakan persepsi terhadap kinerja para penyuluh pertanian di Kaltim.
"Pertemuan ini rutin kami laksanakan. Agar para penyuluh dan pemangku kepentingan serta dinas/instansi terkait bisa lebih mengoptimalkan kinerja penyuluhan pertanian dalam arti luas," ujar Uni.
Apalagi, Kaltim telah ditetapkan sebagai ibu kota negara (IKN). Tentu kebutuhan pangan untuk konsumsi semakin meningkat dan tinggi. Terlebih, Benua Etam akan kedatangan PNS maupun anggota TNI dan Polri bersama keluarga sekitar 1,5 juta orang.
Kegiatan bertema Penyuluh Pertanian Era Industri 4.0 diikuti 100 peserta terdiri instansi/dinas terkait di lingkup provinsi serta kabupaten dan kota se Kaltim, P4S, KTNA dan Perhiptani.
Hadir Kepala UPTD BPPSDM Tri Mawarni serta narasumber dari Institut Pertanian Bogor Profesor Dr Sumardjo dan Ketua KPPN Mulyono Makmur, akademisi dari Universitas Mulawarman Samarinda Dr Bernalius Saragih dan Dr Ibrahim, Disbun, Distan dan Disnak Keswan.(yans/her/humasprovkaltim)
23 Februari 2021 Jam 22:11:13
Kegiatan Silaturahmi
31 Desember 2018 Jam 17:45:22
Kegiatan Silaturahmi
27 Oktober 2019 Jam 21:27:45
Kegiatan Silaturahmi
29 Oktober 2022 Jam 06:52:44
Kegiatan Silaturahmi
25 Mei 2021 Jam 23:43:02
Kegiatan Silaturahmi
21 Juli 2019 Jam 16:03:37
Kegiatan Silaturahmi
27 September 2023 Jam 16:41:53
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:38:35
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
27 September 2023 Jam 16:34:52
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:29:55
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:26:49
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
29 Oktober 2018 Jam 19:52:35
Hari Nasional
22 November 2013 Jam 00:00:00
Peternakan
23 Februari 2016 Jam 00:00:00
Sosial
03 Juli 2018 Jam 16:59:42
Informasi dan Komunikasi
24 Februari 2014 Jam 00:00:00
Kewirausahaan