Kalimantan Timur
Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2015

Ekonomi Baru Terbarukan Pilihan Tepat untuk Rakyat

SAMARINDA – Kalimantan Timur telah menetapkan transformasi ekonmi yang selama ini mengandalkan sumber daya alam tidak terbarukan mengarah pada kegiatan ekonomi baru dan terbarukan, dengan harapan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dari masa ke masa.

Mendukung pertumbuhan ekonomi dimaksud, perlu dukungan dan sinergitas secara bersama menghadapi segala hambatan menuju pertumbuhan ekonomi daerah akibat turunnya harga batu bara, minyak dan gas serta crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah dunia.

“Sesuai harapan Pimpinan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kaltim ke depan adanya sinergitas, kebersamaan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di daerah ini. Karena untuk mengembangan ekonomi baru terbarukan perlu dukungan semua pihak. Sebab, inilah pilihan paling tepat, bagi Kaltim” kata Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak usai menghadiri pertemuan tahunan Bank Indonesia (BI) 2015 di Kantor Perwakilan BI Kaltim, Senin malam (21/12).

Dengan pengembangan ekonomi baru terbarukan, selanjutnya peningkatan nilai tambah juga dilakukan. Contohnya komoditi ekspor yang siap dijadikan bahan olahan. Misalnya, CPO  diolah menjadi berbagai produk turunan, sehingga bernilai tinggi.

Karena itu, industri hilir dari komoditi yang dimiliki daerah dapat ditingkatkan. Sehingga dengan demikian, transformasi ekonomi dapat dilakukan dengan baik. “Jadi, kebersamaan seluruh stakeholder sangat diperlukan. Agar pembangunan ekonomi Kaltim dapat ditumbuhkan.

Banyak cara mendukung pertumbuhan itu, salah satunya melalui proses administrasi perizinan pembangunan pabrik atau industri kelapa sawit dan pembangkit listrik di daerah. Karena itu, sesuai harapan Presiden Joko Widodo, proses perizinan pembangunan industri maupun pembangkit listrik di daerah harus dipercepat jangan diperlambat atau dihambat.

“Saya yakin itu bisa. Karena, ini instruksi Presiden Joko Widodo. Sebab, ditemukan di daerah masih ada izin pembangunan industri dan pembangkit listrik harus menunggu izin hingga hitungan tahun,” jelasnya.

Selain itu, ke depan sesuai visi dan misi Pemprov Kaltim dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2013-2018 ada lima fokus yang menjadi prioritas utama dalam mendukung percepatan ekonomi di Kaltim.

Pertama, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Kedua, peningkatan daya saing ekonomi. Ketiga, peningkatan pembangunan infrastruktur. Kemudian peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik dan kelima pengembangan lingkungan hidup.(jay/es/humasprov)

Foto: Gubernur Kaltim, Dr H Awang Faroek Ishak (lima dari kiri) dan Ketua DPRD Kaltim, HM Syahrun (empat dari kiri) bersama sejumlah pejabat dari kabupaten/kota dan jajaran Bank Indonesia Perwakilan Kaltim. (fajar/humasprov kaltim).

Berita Terkait
Government Public Relation