Kalimantan Timur
Perusahaan Amerika dan China Ingin Ikut Bangun Jalan Tol

Perusahaan Amerika dan China Ingin Ikut Bangun Jalan Tol

 

SAMARINDA - Dukungan untuk penuntasan pembangunan jalan tol  tidak hanya datang dari pemerintah pusat dengan rencana alokasi APBN sebesar Rp1,5 triliun pada 2015. Para pemilik modal asing pun ternyata juga sangat berminat untuk ikut andil menyelesaikan pembangunan jalan tol Balikpapan - Samarinda sepanjang 99,02 km tersebut.

Dua perusahaan luar negeri, masing-masing Holistic Health Business Opportunity (H2O) dari Amerika Serikat dan China State Construction Engenering dari China menyampaikan ketertarikan mereka untuk terlibat dalam pembangunan jalan tol di Kaltim itu.

Holistic Health Business Opportunity akan memperkuat pembiayaan, sementara China State Construction Engenering yang akan melaksanakan pekerjaan kontruksi jalan tol.

Asisten Ekonomi Pembangunan HM Sa'bani saat menerima rombongan investor Amerika Serikat dan China tersebut membeberkan kondisi terkini terkait progres pembangunan jalan tol. Dia menjelaskan bahwa pekerjaan jalan tol telah disepakati  fokus pada peket I dan V,  yakni dari titik nol kilo meter di Batakan, Balikpapan hingga daerah Samboja, Kutai Kartanegara. Panjang keseluruhan fokus penyelesaian ini adalah 36,16 km.

"Pembiayaan yang kami sepakati sementara ini adalah dengan APBN dan APBD Provinsi. APBN pada 2015 disiapkan sebesar Rp1,5 triliun sedangkan sisa APBD Kaltim dalam pola anggaran tahun jamak masih tersisa Rp500 miliar," kata Sabani di ruang rapat Daya Taka Kantor Gubernur, Senin (14/7).

Sabani juga menjelaskan bahwa saat ini sudah tidak ada masalah untuk urusan ijin penggunaan lahan di Hutan Lindung Sungai Manggar (HLSM) dan Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Soeharto. Persetujuan dari Kementerian Kehutanan dan DPR RI sudah diterima sehingga pembangunan jalan tol yang melalui dua kawasan tersebut bisa dilanjutkan.

Sedangkan sisa pembebasan lahan yang masih tertinggal sekitar 14 persen lagi, Sa'bani meyakinkan investor bahwa dalam beberapa bulan ke depan permasalahan tersebut akan segera diselesaikan dengan dukungan Kanwil Badan Pertanahan Nasional (BPN), Kejaksaan Tinggi, jajaran kepolisian serta TNI.

"Saat ini kami sedang melakukan revisi Amdal dan detailed engenering design (DED) yang akan segera kami selesaikan. Sedangkan kalau dilihat dari medan lokasinya, kami sangat yakin dalam waktu satu tahun, khususnya pada paket I dan V bisa diselesaikan," imbuh Sa'bani.

Sementara itu, Presiden Direktur  Holistic Health Business Opportunity, Daru Indriyo mengatakan pihaknya sangat tertarik untuk berkontribusi dalam skema pembangunan yang digagas Gubernur Awang Faroek Ishak demi akselarasi pembangunan Kaltim yang lebih baik.

Untuk kerjasama ini, H2O menawarkan satu bentuk kerjasama terpadu antara H2O dan perusahaan daerah (perusda) yang membidangi infrastruktur. "Kami ingin mendukung akselerasi pembangunan Kaltim dengan membentuk satu konsorsium untuk pembangunan jalan tol ini," kata Daru Indriyo.

Hadir pula dalam pertemuan tersebut Deputy General Manager China State Construction Engenering, Steven Lee. Sedangkan dari jajaran Pemprov Kaltim nampak hadir Kepala Dinas Perhubungan Zairin Zain dan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi, H Amrullah. (sul/hmsprov)

 

//Foto: TIDAK MASALAH. Asisten Ekonomi Pembangunan HM Sabani pada pertemuan dengan investor Amerika Serikat dan China. (fajar/humasprov kaltim).

 

Berita Terkait
Government Public Relation